Sabtu 23 Dec 2017 15:32 WIB

90 Orang Tewas Diterjang Badai di Filipina

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nidia Zuraya
Badai Filipina
Foto: cnn.com
Badai Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Badai menerjang Filipina selatan sehingga menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Otoritas setempat menyebut sebanyak 90 orang tewas akibat bencana ini, sedangkan belasan orang lainnya masih dalam pencarian.

"Kami masih mencari para korban dari desa yang terdampak tanah longsor," kata juru bicara pemerintah daerah Mindanao, Ryan Cabus, di Kota Tubod, seperti dikutip Reuters, Sabtu (23/12).

Dari 90 korban tewas itu, sebanyak 39 orang di antaranya berasal dari Kota Tubod, El Salvador, dan Munai di Provinsi Lanao del Norte. Sementara 30 orang lainnya yang ikut tewas diketahui berasal dari Provinsi Zamboanga del Norte.

Enam orang korban tewas terdeteksi di Salug. Sebanyak 64 orang dilaporkan hilang dalam musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi sesaat setelah badai datang.

Upaya penyelamatan para korban terkendala minimnya akses komunikasi dan arus listrik yang untuk sementara non-aktif lantaran cuaca buruk. Badan meteorologi dan klimatologi Filipina mengungkapkan, kekuatan badai ini semakin pesat ketika memasuki sekitar Laut Sulu.

Badai ini diprediksi baru akan mereda pada Senin (25/12) mendatang. Bala bantuan datang dari kepolisian, tentara, serta relawan setempat untuk mencari para korban yang masih hilang serta menyisir sisa-sisa reruntuhan.

Filipina merupakan negara yang cukup rawan angin puyuh. Setiap tahun, sekitar 20 badai menghantam wilayah negara kepulauan ini. Pekan lalu, sebanyak 46 orang tewas di Filipina tengah akibat amuk badai. Pada 2013 silam, siklon tropis Haiyan menyebabkan 8.000 orang tewas dan 200 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement