REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Manila dan kota-kota terdekatnya bersiap menghadapi badai tropis Nalgae yang telah menewaskan 45 orang. Sebagian besar karena longsor di provinsi-provinsi selatan Filipina.
Badan Penanggulangan Bencana Filipina mengurangi jumlah korban jiwa dari 72 menjadi 45 setelah memeriksa laporan dari petugas di lapangan. Termasuk tim penyelamat yang sedang mencari 18 korban.
Kantor wali kota Manila mengatakan warga yang tinggal di pinggir pantai ibu kota telah dievakuasi dan semua sekolah menghentikan sementara semua kelas.
Wali kota Manila Honey Lacuna-Pangan memerintahkan agar pemakaman kota ditutup. Jutaan orang diperkirakan akan berziarah untuk merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus akhir pekan ini.
Badai tropis yang kecepatan maksimalnya 95 kilometer per jam dan hembusan 130 kilometer per jam telah menimbulkan longsor di beberapa daerah di timur Filipina, pada Sabtu (29/10).
Dalam buletin terbarunya badan cuaca nasional Filipina memperingatkan banjir dan longsor semakin meluas sebab hujan lebat yang mengguyur ibu kota dan provinsi sekitarnya. Nalgae akan melewati pulau utama Luzon dan bergerak ke Laut Cina Selatan.
Maskapai-maskapai telah membatalkan 116 penerbangan domestik dan internasional dari pintu gerbang Filipina. Penjaga pantai Filipina mengatakan hampir 7.500 penumpang, sopir, petugas kargo dan 107 mobil terjebak di bandara.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan lembaga-lembaga pemerintah memberikan paket bantuan dan makanan pada keluarga yang terdampak.
Personel penjaga pantai memandu warga melewati banjir yang sedalam dada, tim penyelamat menggunakan kursi plastik dan kulkas tua untuk membawa anak-anak dan orang lanjut usia di Provinsi Leyte.
Sebagian besar dari 40 korban jiwa dilaporkan di selatan Provinsi Maguindanao. "Kami tidak mengabaikan kemungkinan korban jiwa lebih banyak," kata administrator provinsi Maguindanao, Cyrus Torrena pada stasiun radio DZMM. "Tapi kami berdoa akan tidak bertambah banyak."
Rata-rata Filipina diterpa 20 badai tropis setiap tahunnya. Pada bulan Desember badai kategori 5, Rai mengamuk di provinsi-provinsi Filipina tengah, sebanyak 407 tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka.