REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Di Amerika Serikat, antrean tampak di banyak apotik dan toko obat bagi mereka yang hendak membeli ganja di negara bagian Kalifornia karena sekarang ganja dinyatakan boleh dijual bebas.
Kalifornia mengikuti jejak beberapa negara bagian lain di sana yang membolehkan ganja digunakan dalam jumlah terbatas, padahal pemerintah Federal Amerika Serikat masih menggolongkannya sebagai bahan terlarang seperti halnya heroin dan LSD.
Di 2016, Kalifornia meloloskan aturan dimana penduduk yang berusia di atas 21 tahun boleh menanam, memiliki atau menggunakan ganja dalam jumlah terbatas, namun peraturan boleh menjual ganja baru mulai berlaku 1 Januari 2018. Menanam dan menjual ganja untuk pengobatan sudah dinyatakan legal di Kalifornia sejak 1996.
Pasar ganja di negara Kalifornia yang merupakan kawasan dengan perekonomian terbesar keenam di dunia tersebut diperkirakan bernilai beberapa miliar dolar setahun dan diperkirakan akan menyumbangkan pajak senilai 1 miliar dolar AS.
Jeff Deakin (66 tahun) dan istrinya Mary dan anjing mereka sudah antre sejak malam hari, dan merupakan yang pertama dari sekitar 100 orang yang mengantri di sebuah tokom obat di Oakland ketika toko tersebut buka pukul 6 pagi. Toko tersebut menjual satu lintingan ganja 1 dolar AS dan sebuah kaos bertuliskan "Flower to the People — Cannabis for All".
"Sudah lama sekali sejak yang lain dan saya sendiri bisa mengunjungi satu tempat dimana kita merasa aman dan nyaman untuk mendapatkan sesuatu yang bagus tanpa harus ke tempat di lorong gelap," kata Deakin.
Asosiasi Kepala Polisi Kalifornia yang menentang pemungutan suara di tahun 2016 tetap mengkhawatirkan para penggunna kendaraan yang akan dibawa pengaruh ganja, dan resiko ganja bagi anak-anak muda, dan keharusan melakukan pengawasan terhadap penggunaan ganja, dan selain juga masalah pasar gelap.
"Akan ada biaya kesehatan umum dan keamanan publik dalam menerapkan peraturan ini." kata Jonathan Feldman, penasehat hukum para kepala polisi tersebut.
"Masih harus dilihat bagaimana ini sebenarnya akan terjadi."
Di tahun 2016, di Kalifornia produksi ganja di sana adalah 6 juta kilogram dan 80 persen diantaranya dikirim secara ilegal keluar dari sana, menurut laporan yang dibuat oleh ERA Economics, sebuah lembaga konsultan pertanian dan lingkungan. Sisanya yang 20 persen, hanya seperempatnya yang dijual secara sah untuk maksud pengobatan.
Pasar gelap ini diperkirakan akan terus membesar, khususnya karena pajak dan juga biaya untuk menanam ganja ini bisa mencapai 70 persen. Di Australia, debat mengenai penggunaan ganja masih sekitar penggunaannya untuk obat, khususnya bagi mereka yang mengalami penyakit dan dekat dengan ajal. Tahun lalu, pemerintah Federal Australia meloloskan UU yang mengizinkan ganja ditanam untuk pengobatan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
AP/Reuters
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini