Jumat 05 Jan 2018 13:51 WIB

Profesor: Sering Berkicau, Indikasi Trump Stres

Presiden Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/Michael Reynolds
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Belasan anggota kongres AS, mayoritas dari Partai Demokrat, menggelar pertemuan dengan profesor psikiatri Universitas Yale untuk membicarakan kesehatan mental Presiden Donald Trump. 

Pertemuan dengan Dr Brandy Lee itu digelar pada 5 Desember dan 6 Desembe rlalu. "Para anggota kongres ini khawatir dengan kondisi ini, bahayanya presiden, bahaya instabilitas mentalnya berpengaruh bagi negara," ujar Lee kepada CNN, Kamis (4/1). 

Menurut Lee, kekhawatiran ini sudah menjadi hal umum di Partai Demokrat. Namun sekarang tinggal bagaimana sikap dari Partai Republik. Dalam sebuah wawancara dengan Politico seperti dilansir Channel News Asia, ia menilai Trump kembali pada teori konspirasi. Trump menyangkal apa yang pernah diakui sebelumnya.

"Kami merasa, sikap terburu-buru Trump dalam berkicau merupakan indikasi ia sedang dalam keadaaan stres dan tak terkendali dengan tekanan jabatan presiden," ujarnya yang juga editor dalam  editor dalam tulisan The Dangerous Case of Donald Trump: 27 Psychiatrists and Mental Health Experts Assess a President.

 

Menurut Lee, dari semua peserta yang hadir dalam diskus ada satu anggota dewan berasal dari Partai Republik. Namun ia enggan menyebutkan namanya.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, klaim Lee tersebut memalukan dan hanya jadi bahan tertawaan. Menurutnya, jika Trump tak sehat, mungkin ia tak akan duduk di kursi kepresidenan.

Baca juga,  Ahli: Evaluasi Mental Trump, Jauhkan dari Nuklir.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement