REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Semua backpacker yang terlibat insiden overdosis secara bersamaan di Perth, kecuali satu orang, akan mendapat tagihan dari rumah sakit yang diperkirakan akan mencapai ribuan dolar Australia. Sembilan warga asing, yang semuanya berusia 20-an tahun, dilarikan ke tiga rumah sakit terpisah pada Selasa malam (2/1) setelah mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki kandungan hyoscine.
Enam orang sudah keluar dari rumah sakit, sementara dua pria kebangsaan Prancis masih berada di Royal Perth Hospital, satu dalam kondisi kritis dan satu sudah stabil. Seorang perempuan asal Jerman juga masih berada di Sir Charles Gairdner Hospital dalam keadaan koma.
Sebagai warga asing, sebagian dari mereka akan diminta untuk membayar biaya penuh biaya rumah sakit umum, karena mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan Medicare, atau asuransi kesehatan bagi warga dan penduduk Australia.
Biaya di Royal Perth Hospital berkisar mulai dari 275 dolar Australia, lebih dari Rp 2,7 juta untuk pelayanan gawat darurat, sementara biaya untuk pasien yang dirawat dan menginap mencapai 2.586 dolar Australia atau lebih dari Rp 25 juta. Warga asing di Australia juga dikenakan 100 persen untuk biaya dokter, perawatan medis dan bedah yang tertera dalam daftar Australian Medical Association.
Pasien dirawat sesuai 'kebutuhan klinis'
Juru bicara Departemen Kesehatan di Australia Barat mengatakan kemampuan pasien untuk membayar tidak dipertimbangkan, sampai mereka menerima perawatan yang diperlukan. "Semua pasien yang masuk gawat darurat akan mendapat perawatan sesuai dengan kebutuhan klinik mereka," kata juru bicara tersebut.
"Sistem kesehatan di Australia Barat memiliki prosedur dalam memberikan tagihan dan utang, utang yang ada akan ditagih sampai semua pengeluaran selesai."
Juru bicara tersebut mengatakan mereka belum dapat memperkirakan biaya pengobatan untuk menangani overdosis, karena masing-masing kasus berbeda.
Beberapa warga negara bebas dari biaya rumah sakit Australia
Satu warga negara di antara sembilan warga negara Prancis, Jerman, Italia dan Maroko tidak diharuskan membayar perawatan mereka. Italia adalah satu dari beberapa negara yang memiliki perjanjian perawatan kesehatan timbal balik dengan Australia sehingga memungkinkan warganya menerima fasilitas Medicare di Australia jika mereka butuh perawatan.
Australia juga memiliki kesepakatan dengan negara Belgia, Finlandia, Irlandia, Malta, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Slovenia, Swedia dan Inggris. Sebaliknya, negara-negara tersebut mengizinkan warga Australia untuk menerima perawatan medis gratis di negara-negara tersebut.
Asuransi perjalanan tidak mencakup overdosis narkoba dan alkohol
Pelajar asing di Australia diminta untuk memiliki asuransi sebagai persyaratan visa studi mereka. Namun tidak diketahui apakah sembilan warga negara asing tersebut memilikinya. Manajer komunikasi dari lembaga Insurance Council of Australia, Campbell Fuller mengatakan, klaim yang berkaitan dengan penggunaan alkohol atau obat terlarang umumnya tidak akan dibayarkan.
"Aturan praktisnya, asuransi adalah untuk menutupi hal yang kita duga atau tidak diketahui," kata Campbell.
"Perusahaan asuransi berharap para pelancong melakukan yang terbaik agar tidak mendapatkan masalah ... karenanya perusahaan asuransi memiliki pengecualian yang sangat kuat seputar penggunaan atau penggunaan alkohol secara berlebihan, serta penggunaan obat resep terlarang, ilegal, atau disalahgunakan."
Setiap tahunnya sekitar 9.000 orang dari luar Australia dirawat di departemen gawat darurat Australia Barat, jumlah ini 1 persen dari jumlah total keseluruhan.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.