REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Generasi milenial di Australia mengatakan mereka mengkhawatirkan pasar saham akan mengalami kejatuhan saat ini, pahadal mereka sekarang mengandalkan bursa untuk meningkatkan pendapatan mereka. Namun seberapa jauh sebenarnya kekhawatiran tersebut?
Ekonom kepala global kelompok perbankan Citigroup Willem Buiter merupakan salah satunya yang memperingatkan adanya kemungkinan koreksi besar di bursa saham dunia. "Jelas ada pertanda kemungkinan siklus perubahan di pasar keuangan, semuanya dari saham, sampai ke real estate khususnya di Amerika Serikat. Ada kemungkinan risiko koreksi yang seharusnya sudah terjadi," katanya.
"Kami enggan menyebutnya berakhir masa kenaikan yang terus-menerus saat ini, namun sebaiknya kita sekarang berhati-hati."
Direktur eksekutif salah satu lembaga keuangan di Australia Stockpot Chris Brycki mengatakan mereka sudah menerima ribuan telepon dari para warga muda Australia yang mengkhawatirkan pasar saham akan mengalami koreksi tajam. Stockspot memang mengkhususkan diri membantu generasi milineal untuk bermain saham, dan bukannya investasi membeli rumah.
"Tahun lalu kami menerima banyak pertanyaan dari klien kami karena pasar yang tidak bergerak naik, namun sekarang kami mendapat banyak pertanyaan karena pasar yang tinggi," katanya.
Kecemasan mereka ini bisa dipahami karena sejumlah pengamat keuangan global termasuk Buiter sudah memperingatkan kemungkinan adanya koreksi tajam. Namun Brycki menolak ramalan seperti ini. "Salah satu hal yang hebat sebagai analis di bank adalah Anda dibayar tinggi untuk melakukan perkiraan di awal tahun," katanya.
"Dan di akhir tahun kebanyakan orang sudah lupa dengan perkiraan itu, dan hampir sebagian besar perkiraan itu salah. Perkiraan dari para analis itu hampir tidak ada gunanya bagi investor. Kadang perkiraan itu benar, itu sama saja seperti mengatakan jarum jam yang rusak akan menunjukkan waktu yang tepat dua kali sehari. Jadi perkiraan mereka tidak membantu anda dalma melakukan investasi," ujarnya.
Koreksi pasar juga bukan hal yang buruk
Realitasnya memang sekarang ini bursa saham di Inggris, Amerika Serikat dan di Asia terus mencapai rekor tinggi. Bursa saham Australia pun hampir mencapai titik tertinggi selama 10 tahun terakhir.
Brycki mengatakan dia sudah memberitahu kliennya membeli saja masih merupakan cara terbaik untuk mengumpulkan dana bagi pembelian rumah atau usaha mengumpulkan kekayaan, meskipun ketika bursa mengalami koreksi.
"Khususnya bila anda masih muda, tidak masalah bila pasar jatuh," katanya.
Bagi banyak orang, ini akan menjadi kesempatan bagus bila pasar jatuh karena memberikan kesempatan kepada kita untuk membeli dengan harga lebih rendah. Pengamat pasar keuangan dunia asal Inggris David Buik mengakui pasar saham saat ini begitu tingginya sehingga agak mengkhawatirkan, namun dia mengatakan tidak terlalu khawatir karenanya.
"Saya tidak mengikuti pandangan kita akan mengalami koreksi tajam. Mengapa? Karena saya melihat ada alternatif lain, dan juga kebanyakan perusahaan global melihat bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan berkisar sekitar 3,7 persen. Dengan kemungkinan ini, khususnya ekonomi Eropa yang akan membaik, menyatakan akan ada koreksi besar-besaran, merupakan perkiraan yang berani," katanya.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini