REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Transportasi di negara bagian New South Wales, Andrew Constance menjelaskan, keterlambatan jaringan kereta di kota Sydney kemarin adalah takdir Tuhan. Ia juga mengatakan, penumpang tidak akan mendapatkan pengembalian uang.
Keterlambatan Kereta Sydney:
Dalam dua hari terakhir, Andrew telah meminta adanya penjelasan dari para birokrat Sydney Trains, operator kereta di Sydney, soal mengapa sistem kereta berantakan. Para penumpang yang berkeringat dan kelelahan melampiaskan kekecewaan mereka soal keterlambatan kereta di jejaring sosial. Mereka mengeluhkan banyaknya penundaan jadwal kereta dan gerbong yang penuh sesak.
Mereka juga diminta meninggalkan platform kereta, atau peron, di stasiun Central dan Wynard karena terlalu kerumunan yang terlalu padat. "Ini adalah takdir Tuhan, saat tiga petir menyambar gardu, rute, dan sinyal," kata Andrew.
"Ditambah lagi kita sudah menyediakan lebih banyak kereta dan pelayanan lebih sering, karenanya saya tidak malu meminta maaf atas apa yang terjadi dalam 48 jam terakhir, tapi jadwal kereta telah berjalan baik dalam satu setengah bulan ke belakang."
Hingga saat ini, gabungan dari banyaknya jumlah pengemudi kereta yang cuti sakit, cuaca buruk, meningkatnya jumlah penumpang dianggap menjadi penyebab keterlambatan kereta. Andrew telah meminta pimpinan Sydney Trains, Howard Collins dan Rodd Staples untuk melapor kepadanya dalam waktu dua minggu ke depan.
Penundaan yang signifikan terjadi pada Senin (8/1) dan Selasa (9/1), dengan beberapa penundaan sebentar pada Rabu pagi (10/1). Pemerintah New South Wales pada bulan lalu telah merombak jadwal kereta, dengan menambah 1.500 layanan tambahan per minggunya.
Seperti layanan kereta di dunia ketiga
Pemimpin Oposisi di NSW, Luke Foley mengatakan gangguan dan penundaan jadwal kereta tersebut tidak dapat diterima. "Ribuan orang berhimpit seperti ikan sarden [dalam kaleng], ditahan oleh staf dan penghalang, polisi dengan pengumuman orang-orang untuk pergi meninggalkan statsiun dan menemukan jalan lain ke rumah."
"Nyatanya, orang-orang sakit. Maksud saya, kemarin saja saya sakit dalam dua minggu terakhir."
Ia mengatakan lebih dari 200 pengemudi kereta telah dipekerjakan sejak 2016, dan 18 pengemudi baru akan mulai bekerja pada bulan Februari. Namun, Sydney Trains dan pemerintah New South Wales berbeda pendapat dengan pengemudi kereta soal jumlah pegawai.
Seorang pengemudi, yang tak mau disebut namanya, mengatakan parahnya kekurangan staf dan mengaku tidak ada pegawai darurat yang tersedia untuk mengganti mereka yang sedang sakit. Mereka mengatakan pemerintah "bertanggung jawab sepenuhnya" atas kekacauan layanan kereta.
Howard Collins dari Sydney Trains mengatakan akan melakukan penyelidikan apa yang salah dalam dua hari ke belakang. "Tidak ada jaminan jika layanan akan sempurna setiap harinya di pekan depan, akan ada hari-hari dimana kita harus bekerja keras untuk mengantarkan warga pulang ke rumahnya."
Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.