REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID.- Gunung berapi di Papua Nugini dilaporkan mulai meletus setelah lama tidak aktif. Para penduduk mulai mengungsi dari letusan yang kian memburuk.
Berdasarkan laporan BBC, sekitar 1.500 penduduk mulai dievakuasi dari pulau-pulau lepas Papua Nugini. Gunung berapi di Pulau Kadovar dikabarkan mulai memancarkan asap dan abu mulai pekan lalu. Hal tersebut membuat para penduduk dievakuasi. Hampir 500 orang sudah dievakuasi ke Pulau Blup Blup yang berada tak jauh dari Pulau Kadovar.
Beberapa penduduk di Pulau Blup Blup yang terletak di sebelah utara Kadovar mengungkapkan, sebuah ledakan sudah terjadi di gunung berapi. Bahkan penduduk bisa melihat jelas kilatan merah ledakan yang berada di puncak gunung. Papua Nugini memang dikenal sebagai 'rumah' dari gunung berapi.
Sekretaris Jenderal Palang Merah Papua Nugini (PNG) mengatakan bahwa dana untuk membantu para pengungsi telah tersedia. "Penduduk sudah bergegas mengungsi, saat ini mereka membutuhkan makanan, air, tempat penampungan, dan pakaian," ujar Sekjen PM PNG yang tidak disebutkan namanya.
Para ilmuwan sudah mendeteksi sejumlah besar sulfur dioksida beracun yang keluar dari gunung berapi tersebut. Sebuah kubah lahar juga bisa dilihat dari Kadovar. Kemudian para Observatorium Vulkanologi Rabaul juga mengungkapkan, terdapat awan uap naik hingga 600 meter. Namun sebelumnya para Ahli Vulkanologi tidak menemukan catatan mengenai letusan skala besar di Kadovar.