Selasa 30 Jan 2018 15:51 WIB

AS-Australia Cari Penumpang Feri Hilang di Kiribati

Mereka menyisir bagian tengah Samudera Pasifik guna menemukan perahu penyelamat.

Sampan kayu (kiri) membawa tujuh korban selamat dari kapal feri yang hilang di Kiribati, Samudera Pasifik, Ahad (28/1).
Foto: New Zealand Defence Force via AP
Sampan kayu (kiri) membawa tujuh korban selamat dari kapal feri yang hilang di Kiribati, Samudera Pasifik, Ahad (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pesawat Amerika Serikat dan Australia bergabung mencari penumpang feri Kiribati yang hilang, Selasa (30/1). Mereka menyisir bagian tengah Samudera Pasifik guna menemukan perahu penyelamat yang diyakini membawa korban selamat.

Delapan orang diselamatkan dari sampan hanyut pada akhir pekan lalu dan feri tersebut dinyatakan tenggelam segera setelah berangkat pada 18 Januari dan mereka melihat penumpang lain berebut menaiki perahu penyelamat. "Ada kemungkinan orang di perahu masih hidup mengingat hanya beberapa saat lalu, kami menemukan penumpangnya di sampan terbuka masih hidup," kata koordinator penyelamat yang ditunjuk Selandia Baru, Paul Craven.

"Kami berharap mereka betul-betul berada dalam keadaan bertahan hidup lebih baik. Itulah mengapa kami melakukan pencarian gencar seperti hari ini," katanya.

Pihak berwenang tidak yakin berapa banyak orang yang berada di kapal feri kepada Radio New Zealand. Laporan dari korban dan pejabat pemerintah bervariasi antara 35 dan 100 orang.

Kapal katamaran sepanjang 17 meter dilaporkan hilang pada 20 Januari, dua hari setelah meninggalkan Pulau Nonouti dengan jarak tempuh 250 Km ke Betio di Kiribati. Australia telah mengirim pesawat pengintai Orion P-3 untuk membantu pencarian dan penjaga pantai AS telah mengirim pesawat Hercules dari Hawaii untuk menjelajahi bagian utara wilayah pencarian.

Sebuah pesawat Selandia Baru melihat sebuah sampan berisi delapan orang pada Ahad, termasuk seorang gadis berusia 14 tahun yang terapung berhari-hari tanpa air. Kedelapan orang itu diselamatkan kapal penangkap ikan.

Mereka mengatakan kepada regu penyelamat mereka tersebar ke sampan kecil saat feri tersebut hancur setelah berangkat dan penumpang lain berhasil masuk ke dalam sampan lain dan perahu penyelamat. Sampan kedua telah hancur dan kemungkinan tenggelam, kata Craven, dengan pencarian sekarang berfokus menemukan kapal penyelamat.

Ia mengatakan perhatian utama penyelamat adalah setiap orang selamat akan menghadapi panas berhari-hari tanpa minum air tawar.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement