REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Polisi di negara bagian Victoria (Australia) mengatakan sejumlah besar senjata api yang mematikan telah dicuri dalam perampokan terorganisir di sebuah toko senjata api di Melbourne, Senin (29/1).
Empat pria bersenjata mengenakan topeng, seorang diantaranya membawa senjata, dan paling tidak seorang lagi membawa palu besar, masuk ke toko di High St Thornbury sekitar pukul 11.00, dan mencuri sejumlah besar senjata. Ketika ditanya mengenai adanya laporan sekitar 60 senjata yang diambil, Assistant Commissioner Steven Fontana dari Kepolisian Victoria mengatakan yang diketahui sejauh ini adalah senjata yang dicuri berjumlah belasan, namun angka pastinya belum diketahui.
"Kami bisa memastikan sejumlah senjata api telah dicuri," katanya dalam jumpa pers.
Para pria bersenjata tersebut melarikan diri dengan sebuah mobil SUV warna putih yang juga dicuri, dan kemudian ditinggalkan di Clapham St juga masih di kawasan Thornbury, sekitar 10 Km dari pusat kota Melbourne.
Polisi sekarang ini tidak memiliki informasi mengenai siapa pelaku maupun mengetahui ciri-ciri mereka dan meminta siapa saja yang melihat mereka sebelum atau sesudah insiden tersebut untuk menghubungi layanan Crime Stoppers. Assistant Commissioner Fontana mengatakan polisi sekarang menjadikan kasus ini prioritas tinggi karena banyaknya jumlah senjata yang dicuri.
"Ini adalah serangan yang sudah direncanakan. Pelaku sudah membuat rencana yang baik sebelum mereka masuk. Mereka tahu apa yang mereka cari. Ini bukan tindakan karena ada kesempatan saja. Mereka sengaja mencari toko tersebut karena menghendaki senjata jenis tertentu. Senjata-senjata itu jelas sekali akan didaur ulang untuk tindakan kriminal," katanya.
Polisi mengatakan ini adalah tindakan kriminal yang tidak biasanya, dan mengatakan susah menaksir berapa jumlah harga senjata semua senjata yang dicuri karena senjata itu 'mahal' dan banyak diminati oleh kelompok kriminal. "Ada sejumlah besar senjata. Senjata ini mudah disembunyikan, dan sangat mematikan, dan beberapa penjahat sengaja masuk ke dalam toko dengan senjata, dan kemudian melakukan pencurian. Senjata ini sekarang berada di tangan kriminal dan itulah kekhawatiran paling besar kami," katanya.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini