REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Kediaman pemimpin Myanmar Aun San Suu Kyi di tepi danau di Yangon dilempar bom. Juru bicara Pemerintah Myanmar, Kamis (1/2), mengonfirmasi insiden tersebut dan menyebut Suu Kyi sedang tak berada di rumah.
"Itu merupakan bom molotov," ujar Zaw Htay seperti dikonfrimasi AFP dan dilansir Dawn, Kamis (1/2).
Ledakan bom tersebut hanya memicu kerusakan kecil. Namun ini merupakan serangan terhadap simbol penting, tempat Suu Kyi ditahan bertahun-tahun oleh junta Myanmar.
Suu Kyi mendapatkan kritik dari berbagai kalangan internasional atas sikapnya yang gagal mencegah krisis Rohingya. Sekitar 700 ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar menyusul aksi brutal yang dilakukan oleh militer setempat. Ratusan ribu warga Rohingya itu kini memilih mengungsi ke Bangladesh.
Menurut laporan, Suu Kyi sedang berada di ibu kota Naypyidaw untuk memberikan pidato di hadapan kongres menandai dua tahun pemerintahan NLD.