Kamis 01 Feb 2018 15:58 WIB

Khawatir Lalat Buah, Taiwan Larang Impor dari Tasmania

Hama lalat dewasa ditemukan di pulau Flinders Island dan hama berupa larva ditemukan

Hama lalat buah ditemukan di dua lokasi di Tasmania, yaitu di Flinders Island dan Spreyton.
Foto: ABC
Hama lalat buah ditemukan di dua lokasi di Tasmania, yaitu di Flinders Island dan Spreyton.

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Taiwan melarang impor semua jenis buah asal Tasmania, Australia karena kekhawatiran mengenai hama lalat buah. Demikian disampaikan Menteri Industri Primer Tasmania Jeremy Rockliff. Negara bagian yang terpisah dari daratan benua Australia itu mengalami krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul ditemukannya hama di dua lokasi.

Hama lalat dewasa ditemukan di pulau Flinders Island dan hama berupa larva ditemukan di Spreyton, dekat Devonport. Menteri Rockliff mengatakan memahami langkah yang diambil Taiwan.

"Saya mendapat laporan Taiwan telah menghentikan impor untuk panen asal Tasmania. Kami tetap menjalin kontak dengan negara-negara protokol kami, khususnya Taiwan dan Cina," kata Rockliff.

"Cina menghargai briefing yang terus kami sampaikan, namun mereka belum menghentikan perdagangan apa pun, ini tentunya disambut baik," ujar Menteri Rockliff

Dia mengatakan pasar utama lainnya seperti Singapura dan Hong Kong, yang bukan negara protokol, tetap terbuka. Dia menjelaskan ceri merupakan jenis buah utama yang terkena dampak. Sebanyak 60 persen produksi ceri Tasmania dikirim ke Cina dan Hong Kong.

Fruit fly exclusion zone map around Devonport
Buah-buahan dalam radius 15 KM dilarang untuk dibawa keluar dari zona ini. Supplied: Biosecurity Tasmania

Kekhawatiran pasar

Tahun lalu, ekspor ceri ke Taiwan bernilai 3,4 juta dolar AS sementara Cina membeli buah tersebut dari Tasmania seharga 7 juta dolar AS. Akses Tasmania ke pasar premium di Jepang, Korea, Amerika Serikat, Taiwan dan Cina bergantung pada status negara bagian ini yang bebas hama lalat.

Kekhawatiran para petani buah dikeluarkan dari pasar tersebut akan lebih jauh dari langkah yang ditempuh Taiwan saat ini. Para pekerja Biosecurity Tasmania telah mendatangi setiap perkebunan di dalam zona pengendalian 15 kilometer. Zona ini ditetapkan di kawasan perkebunan aprikot di Spreyton tempat ditemukannya larva lalat buah.

Ini merupakan yang pertama kalinya bagi Tasmania membangun zona pengendalian, yang secara kritis juga mencakup Pelabuhan Devonport. Para pekerja tersebut memasang perangkap dan melakukan penyemprotan di sekitar 440 perkebunan. Mereka akan menggunakan surat perintah pengadilan untuk memasuki suatu perkebunan jika pemiliknya tidak memberi izin.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/terkait-lalat-buah,-taiwan-larang-impor-dari-tasmania/9378482
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement