Sabtu 03 Feb 2018 15:54 WIB

Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf Mengebom Basilan lagi

Serangan tersebut bertepatan dengan ledakan bom buatan sendiri di rumah Soler Undug.

Juru bicara Abu Sayyaf, Abu Sabaya (kanan) bersama anggota militan di Basilan, Filipina.
Foto: AP Photo/File
Juru bicara Abu Sayyaf, Abu Sabaya (kanan) bersama anggota militan di Basilan, Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA ZAMBOANGA -- Kelompok bersenjata Abu Sayyaf menyerang sebuah mobil patroli polisi dan mengebom rumah pejabat senior pemerintah dalam serangan terpisah di Lantawan, Basilan pada hari Kamis(1/1). Tindakan itu mereka lakukan menyusul serangan yang menewaskan dua pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Jalan Raya serta melukai dua orang lainnya

Polisi mengatakan tidak ada yang terluka dalam penyergapan di Barangay Bulan-Bulan itu. Sementara di tengah hujan peluru menabrak sebuah mobil patroli dengan tujuh polisi tengah berada di kapal yang kembali dari sebuah operasi.

Serangan tersebut bertepatan dengan ledakan bom buatan sendiri di rumah Soler Undug, insinyur distrik DPWH, di Barangay San Rafael, Kota Isabela.

“Tidak ada yang terluka dalam ledakan tersebut. Namun ledakan dahsyat itu menghancurkan sebagian pagar beton rumah Undug, “ kata polisi. Penjinak bom kemudian telah menemukan kembali beberapa komponen ponsel, wirings listrik, dan jejak amonium nitrat di lokasi.

Sebelumnya,  kelompok bersenjata ini juga menyergap karyawan Undug membunuh dua dari mereka dan melukai dua lainnya di Kota Lamitan. Polisi mengatakan Abu Sayyaf memeras uang dari pihak DPWH (Dinas Pekerjaan Umum dan Jalan Raya).

Polisi menemukan kembali dan melucuti senjata lain di luar rumah seorang insinyur pemerintah provinsi lainnya, Bong Salatan, di Kota Isabela.

Abu Sayyaf diduga berada di balik pemboman yang gagal tersebut. Tapi tidak jelas bagaimana militan berhasil melakukan serangan meski ada tentara di provinsi ini.

Militer Filipina telah yang berulang kali mengumumkan kampanyenya mengenau penyerahan puluhan militan di Basilan, Mereka meminta tidak melepaskan informasi mengenai kekejaman Abu Sayyaf yang terakhir meskipun ada peraturan darurat militer di Mindanao.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement