Selasa 06 Feb 2018 13:30 WIB

Baru Dilantik, Senator Australia Unggah Video Anti-Muslim

Dia meneruskan video anti-Muslim yang diunggah kelompok Britain First di Facebook.

Jim Molan diambil sumpahnya sebagai senator di hari pertama masa sidang parlemen.
Foto: ABC
Jim Molan diambil sumpahnya sebagai senator di hari pertama masa sidang parlemen.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Senator dari Partai Liberal yang baru terpilih dan pensiunan perwira senior Angkatan Darat Jim Molan membela keputusannya meneruskan video anti-Muslim yang diunggah kelompok Britain First di Facebook di Inggris.

Pada Maret tahun lalu, Jim Molan, yang disumpah sebagai senator Senin (4/2) pagi ini, meneruskan tulisan dari kelompok tersebut di halaman Facebook pribadinya yang terbuka untuk umum.

Intisari

- Jim Molan dilantik sebagai senator Senin (4/2).

- Dia meneruskan unggahan Britain First di akun Facebook-nya tahun lalu.

- Unggahan itu tidak mencerminkan opini pribadinya, kata seorang juru bicara.

Salah satu video Britain First dimaksudkan untuk menunjukkan beberapa pria Muslim menyerang sebuah mobil polisi di Prancis, sementara video yang lain bermaksud menunjukkan pria Muslim melecehkan dan menyerang wanita muda di Prancis dan Belanda.

Video kedua telah mendapatkan banyak kecaman dan dianggap sebagai hoaks. Senin (4/2) ini Senator Jim Molan mengatakan dia tidak ingat pernah membagikan videonya, namun setelah menontonnya lagi, ia terkejut oleh kekerasan di dalamnya.

Dia mengatakan video tersebut tidak bersifat menghasut, dan bukan rasial. "Saya tidak perlu meminta maaf, saya tidak menyesal," katanya.

Senator Jim Molan mengatakan dia menolak tudingan dia rasial. "Saya telah ikut  bertempur untuk negara-negara Islam, jika orang-orang diluar sana mengatakan ini rasis, atau anti-Islam, saya merasa sangat tersinggung," katanya.

Senator Jim Molan mengatakan adalah kekerasan dalam video yang membuatnya terganggu. "Apa yang mengejutkan saya terhadap video itu adalah bukan orang Islam di dalam video itu, atau sisi keislaamannya tapi kekerasan. Hanya saja, banyak sekarang orang berdusta dan mengatakan ini adalah anti-Islam," katanya.

gambar akun Facebook Jim Molan
Senator Molan meneruskan video Britain First ini di akun Facebooknya. Facebook: Jim Molan

Cicitan Trump yang meneruskan video kelompok Britain First picu kemarahan di Inggris. Kelompok Britain First mendapat perhatian global ketika Presiden AS Donald Trump meneruskan video anti-Muslim dari kelompok tersebut pada November tahun lalu.

Ini memicu kemarahan di Inggris, dan Trump dikritik oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May. Pekan lalu, Trump meminta maaf karena telah mengulang kembali unggahan  tersebut, mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang kelompok tersebut.

Senator Molan juga berbagi tulisan yang dibuat oleh tokoh kanan kanan Milo Yiannopolous dan kartunis kontroversial Larry Pickering. Unggahan tersebut bukan anti-Muslim.

Seorang juru bicara Senator Jim Molan mengatakan senator tersebut meneruskan konten secara daring untuk memancing perdebatan, dan tidak mendukung apa pun. "Senator sering mengunggah materi untuk mengundang debat," katanya.

"Pembagian tulisan apa pun tidak menunjukkan dukungan."

Senator Molan belum mengunggah komentar dengan unggahan yang lebih kontroversial, dan tidak secara teratur menanggapi komentar yang dibuat pada unggahan tersebut. Tapi dia menanggapi sebuah komentar pada salah satu unggahan Britain First,  yang berbunyi: "Menarik,  Dan kami dimaksudkan untuk bersikap toleran, menerima dan menyambut 'keturunan’ ini di negara kami."

Senator Molan menjawab "Luar biasa".

Senator Molan adalah kepala operasi untuk pasukan Koalisi selama perang Irak, dan setelah pensiun, dia membantu mengembangkan kebijakan perlindungan perbatasan Koalisi yang dikenal sebagai Operation Sovereign Borders. Dia sangat dekat dengan kelompok konservatif Partai Liberal New South Wales.

'Saya pikir dia harus diseret ke kantor Perdana Menteri'

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Stephen Jones mengatakan Senator Jim Molan harus meminta maaf karena menjadikan video tersebut mendapati perhatian lebih luas.

"Dia menggunakan profil publiknya untuk menyebarkan cerita palsu untuk memprovokasi kebencian ras - hanya ada satu kata untuk itu, dan ini adalah rasialisme," kata Jones.

"Dia melakukannya karena satu alasan, dan itu untuk menarik perhatian kepada dirinya  dari orang-orang yang menurutnya berbagi pandangan rasisme mengenai orang-orang yang menghasilkan video tersebut sejak awal.

"Jika dia tidak seorang rasial, dia mencoba untuk mendapatkan keuntungan darinya - dan itu harus dikutuk."

Jones mengatakan Perdana Menteri Malcolm Turnbull harus bertindak cepat untuk menegur senator barunya. "Saya pikir dia harus diberi nasihat," katanya.

"Kurasa dia harus diseret ke kantor Perdana Menteri, dan diberi bimbingan.

"Dan saya berharap bisa melihat permintaan maaf dari Senator Jim Molan beberapa waktu dalam 24 jam ke depan."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/hari-pertama-dilantik-jadi-parlemen/9399602
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement