REPUBLIKA.CO.ID, KALGOORLIE -- Seorang pria di Kalgoorlie (Australia Barat) yang mencuri emas bernilai lebih dari 200 ribu dolar Australia (sekitar Rp 2 miliar) dari sebuah pertambangan tidak dijatuhi hukuman penjara karena menunjukkan penyesalan.
Joseph Andrew Cresp (52 tahun) sebelumnya bekerja di Pertambangan Sunrise Dam Gold Mine, yang letaknya sekitar 1.000 kilometer timur laut ibu kota Australia Barat, Perth ketika dia mencuri emas tersebut Februari tahun lalu. Dalam persidangan diungkapkan Cresp bekerja sebagai tukang pompa di pertambangan tersebut, ketika dia kemudian menemukan gumpalan emas seberat empat Kg terjatuh dari salah satu kereta pengangkut barang tambang.
Jaksa penuntut Fiona Clare mengatakan Cresp kemudian menyembunyikan emas itu di lemari penyimpanannya miliknya, dan dibawa pulang ke rumahnya di Kalgoorlie sebelum disimpan di tempat menyimpan senjata api. "Dia melihat adanya bongkahan emas dan ingin memberikan kejutan bagi istrinya yang akan berulang tahun," kata jaksa.
Jaksa mengatakan Cresh bermaksud menggunakan emas itu untuk membiayai liburan keluarga ke Yunani. Setelah dikenai tuduhan melakukan penipuan dan pencurian sebagai pekerja, Cresp mengaku bersalah atas kedua tuduhan tersebut dalam persidangan tahun lalu.
Namun, dalam keputusan pengadilan, Senin (12/2), hakim tidak menjatuhkan hukuman penjara, tetapi hukuman percobaan selama dua tahun karena masalah pribadi yang dihadapi Cresp sebelumnya dan dia menyesali perbuatan dan bekerja sama dengan polisi.
Berusaha menjual namun ketahuan polisi
Detektif dari Kepolisian Australia Barat menangkap Cresp Juni tahun lalu setelah dia menjual sebagian dari emas itu senilai 90 ribu dolar AS (sekitar Rp 900 juta) di Perth. Menurut Jaksa, Cresp menghubungi seorang pemilik toko emas di kawasan Perth Timur menawarkan satu kilogram logam mulia tersebut.
Ketika kemudian pemilik toko itu berusaha menjual bongkahan emas itu ke perusahaan negara pelebur emas Perth Mint, tapi tidak bisa memberikan keterangan mengenai asal usul emas tersebut, staf Mint menghubungi polisi.
Menurut pengacara Cresp, Kim Samiotis ketika peristiwa itu terjadinya kliennya sedang mengalami kesulitan keuangan, menderita depresi dan salah seorang putrinya sakit. Dia mengatakan Cresp hanya menghabiskan 6.000 dari 90 ribu dolar AS uang penjualan emas untuk liburan, memperbaiki mobilnya, dan bantuan keuangan bagi putri tertuanya.
"Sisa dari emas yang lain masih tersimpan aman di rumahnya," katanya.
Samiotis mengatakan kliennya sebenarnya berniat mengembalikan emas dan uang, dan juga sudah bekerja sama penuh dengan polisi ketika rumahnya digerebek Mei lalu.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini