Rabu 21 Feb 2018 17:33 WIB

Ayah Bunuh Diri, Keluarga Jepang Dapat Kompensasi

Ia mengakhiri hidup setelah keluar dari rumahnya karena evakuasi bencana Fukushima.

Mieko Okubo, terlihat pada 2013, secara rutin mengunjungi tempat di mana ayah mertuanya mengakhiri hidupnya karena evakuasi bencana Fukushima.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Mieko Okubo, terlihat pada 2013, secara rutin mengunjungi tempat di mana ayah mertuanya mengakhiri hidupnya karena evakuasi bencana Fukushima.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Keluarga seorang pria berusia 102 tahun yang bunuh diri, setelah diperintahkan meninggalkan rumahnya pascabencana Fukushima telah memenangkan gugatan kompensasi. Fumio Okubo mengatakan kepada keluarganya ia hidup sedikit terlalu lama dan mengakhiri hidupnya suatu hari setelah menyadari ia akan dipaksa keluar dari rumahnya.

Keluarganya mengajukan tuntutan hukum yang meminta kompensasi lebih dari 700 ribu dolar AS (atau setara Rp 7 miliar). Keluarga mengklaim Okubo bunuh diri karena perintah evakuasi. Okubo adalah penduduk tertua di desanya yang berjarak 40 kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi yang terkena tsunami.

Hakim Hideki Kanazawa mengatakan Okubo telah tinggal di desa itu sepanjang hidupnya dan menderita rasa sakit yang tak tertahankan atas perintah evakuasi. Ia merasa kemungkinan dirinya akan meninggal sebelum ia bisa kembali ke rumah.

Pengadilan itu mengakui, tindakan bunuh diri tersebut terkait dengan perintah ia harus pindah dan ketakutannya ia akan menjadi beban keluarganya. Mieko Okubo (59 tahun) mengatakan mertuanya mengakhiri nyawanya sendiri karena ia tidak tahan untuk mengakhiri hidupnya di tempat lain.

"Butuh waktu lama untuk sampai ke tahap ini tapi saya tak menyerah karena sayalah satu-satunya yang bisa membiarkan orang tahu bagaimana yang dirasakan mertua saya. Saya harap ia sekarang akan beristirahat dengan tenang," kata Mieko Okubo.

Pengacara keluarga itu, Yukio Yasuda mengatakan ini adalah keputusan penting. "Pengadilan mengakui hubungan kausal antara bunuh diri dan bencana nuklir," kata Yasuda.

Okubo adalah satu dari 160 ribu orang yang diperintahkan meninggalkan rumah mereka di sekitar pabrik tersebut setelah pemerintah mengumumkan adanya evakuasi. TEPCO, operator reaktor tersebut, telah diperintahkan untuk membayar 180 ribu dolar AS (atau setara Rp 1,8 miliar) kepada keluarga tersebut dan belum menanggapi keputusan tersebut.

Operator itu dipaksa membayar ganti rugi atas dua kasus bunuh diri lainnya yang melibatkan mantan penduduk Fukushima yang bunuh diri setelah meninggalkan rumah mereka.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/ayah-bunuh-diri-karena-perintah-evakuasi-keluarga-di-jepang-in/9472056
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement