REPUBLIKA.CO.ID, Polisi di Australia mendesak siapapun, terutama warga asal Cina yang menjadi sasaran kelompok penipuan di internet ini untuk segera melapor ke pihak berwenang.
Baru-baru ini, polisi di beberapa kota menerima laporan kasus penipuan melalui telepon dengan sasaran warga Cina di Australia dengan jumlah kerugian diperkirakan sudah mencapai 1 juta dolar Australia (sekitar Rp 10 miliar).
ABC telah mewawancarai polisi dan korban untuk memahami kasus-kasus penipuan ini.
Tanggal 2 Februari lalu, Tong Sun menjawab sebuah telepon dari nomor lokal Australia yang akhirnya membuatnya menjadi korban penipuan.
"Saya semula mendapat banyak miss call dari nomor tersebut. Pria ini mengatakan berasal dari kedutaan besar Cina di Australia dan saya benar-benar terpana oleh berita tersebut," kata Sun.
Orang tersebut menuduh bahwa Interpol menangkap seorang wanita bernama Li Hua di Bandara Beijing. Mereka menemukan satu kartu bank milik Tong Sun yang dibawa oleh wanita ini dan yang penting adalah hal itu berkaitan dengan masa depan keluar dan masuk Tong Sun di masa depan ke Cina.
Tong Sun, yang tidak sadar akan penipuan telepon ini, kemudian dipindahkan ke Interpol melalui telepon saat seorang petugas polisi bernama Zheng Wei memproses informasinya dan "tanpa diduga" menemukan bahwa dia dicurigai terlibat kasus pencucian uang di lepas pantai yang melibatkan hampir 600 ribu dolar Australia. (sekitar Rp 6 miliar).
Selanjutnya, Zheng Wei menanyakan rincian simpanan bank Sun dan mengatakan bahwa Interpol akan menyelidiki kasus ini semalam dan menekankan pentingnya panggilan berikut keesokan harinya.
Korban diyakinkan menjadi "tersangka"
Keesokan paginya pukul sembilan, Zheng Wei menelpon kembali. Dia sekali lagi meminta Tong Sun untuk membawa semua dokumen dan kartu bank ke tempat di mana tidak ada orang lain di sekitarnya.
Tong Sun duduk sendirian di dalam mobil saat menerima surat perintah penangkapan dari Zheng Wei, yang juga mengklaim surat perintah penangkapan tersebut dikeluarkan oleh sebuah pengadilan Cina yang berada di Beijing.
Sun mengatakan bahwa dia sedikit demi sedikit kehilangan kesadarannya setelah memeriksa surat perintah penangkapan yang realistis sementara teleponnya dialihkan kembali ke seorang jaksa bernama Zhang Liang, yang meminta untuk memverifikasi rekening bank Sun di situs web tertentu.
"Situs itu sangat spesial, bukan alamat web biasa, tapi alamat IP dimana saya harus memasukkan nomor petugas yang disediakan oleh jaksa untuk masuk ke halaman yang berjudul sebagai Kejaksaan Agung Rakyat Cina, saya sangat terkejut."
ABC membandingkan situs web yang disediakan oleh Sun dan situs resmi sebenarnya, menemukan bahwa yang pertama memiliki satu tautan tambahan di menu navigasi.
Menurut permintaan Zhang Liang, Sun memasukkan nomor rekening banknya, nomor kartu identitas dan beberapa kata kunci termasuk kata kunci dinamis yang diminta oleh bank-bank besar Cina di sistem perbankan online.
"Dia mengatakan bahwa dia dapat mengubah identitas saya dari seorang tersangka menjadi korban jika saya membayar deposit sebesar 10 persen dari jumlah yang terlibat, yang hampir 60 ribu dolar," kata Sun.
Sun mengirim uang itu ke rekening dalam beberapa transaksi, namun dana tersebut segera ditransfer oleh Zhang Liang ke akun lain. Sampai saat itu, Sun menyadari bahwa dia telah dibodohi.
Penipuan yang banyak terjadi di Australia
Polisi Victoria mengidentifikasi dua kasus penipuan telepon serupa pada bulan Desember tahun lalu, dan ratusan ribu dolar hilang karena penipuan telepon yang mengaku sebagai anggota Polisi Shanghai.
Sama seperti pengalaman Sun, penipu melakukan panggilan dari nomor telepon luar negeri yang mengklaim bahwa itu adalah penyelidikan pencucian uang karena korbannya dikaitkan dengan paket yang telah dicegat oleh Bea Cukai Shanghai.
Polisi Australia Selatan juga mengindikasikan bahwa kejadian serupa dilaporkan di negara bagian mereka pada tanggal 2 Januari tahun ini ketika korban berhasil ditipu sekitar 90 ribu dolar (Rp 965 juta).
Selama periode dari Agustus 2017 sampai Februari 2018, Kedutaan Besar Cina di Australia telah mengeluarkan empat pernyataan publik secara online untuk mengingatkan orang agar waspada terhadap penipuan telepon yang dilakukan atas nama kedutaan dan konsulat China di Australia.
Dalam jumpa pers 10 Januari 2018 Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa kedutaan dan konsulat Cina di luar negeri tidak akan melakukan penyelidikan kasus di dalam Cina dan mereka juga tidak akan menanyakan rincian bank siapa pun melalui telepon.
Juru bicara Komisi Perlindungan Konsumen Australia (ACCC) juga mengatakan kepada ABC bahwa penipuan semacam itu tampaknya sengaja mencari sasaran warga Cina, karena para penipu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin.
Mereka telah menerima 90 laporan di seluruh Australia termasuk tiga diantaranya mengalami kerugian yang diidentifikasi oleh ACCC jumlahnya mencapai total 942.060 dolar Australia (Rp 10 miliar).
Polisi dan ACCC mengatakan bahwa mereka mendorong orang-orang yang mungkin telah memberikan informasi pribadi mereka kepada seorang penipu untuk melaporkan penipuan tersebut ke ACCC melalui situs pelaporan penipuan daring Scamwatch Report.
Jika informasi pribadi mencakup informasi keuangan atau perbankan, ACCC merekomendasikan agar mereka menghubungi lembaga keuangan mereka sesegera mungkin.
Bila Anda menanggapi panggilan orang asing, Anda harus waspada terhadap:
- Apakah melalui telepon, surat, faks, email, tatap muka atau di situs jejaring sosial, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan penipuan;
- Jangan memberikan informasi kartu kredit pribadi atau informasi rekening bank online Anda kecuali Anda secara sukarela menghubungi nomor telepon yang dapat diandalkan;
- Saat Anda mendaftarkan akun Anda di situs web, jangan memberikan semua informasi Anda dan belajar untuk bertanya mengapa pihak lain memerlukannya jika Anda tidak perlu memberikan nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat;
- Jika Anda merasa telah memberikan informasi akun Anda kepada penipu, segera hubungi bank atau lembaga keuangan Anda.
Polisi Victoria mendesak siapa saja yang mencurigai bahwa mereka adalah korban penipuan melalui segala bentuk penipuan untuk menghubungi CrimeStoppers di nomor 1800 333 000 atau mengirimkan laporan kejahatan rahasia ke situs ini