Kamis 01 Mar 2018 15:14 WIB

Amnesti Senjata di Australia,Peluncur Roket Ikut Diserahkan

Sebanyak 57.324 senjata otomatis, pistol dan juga peluncur roket dimusnahkan.

Peluncur roket diserahkan kepada seorang penjual senjata berlisensi di Queensland.
Foto: National Firearms and Weapons Police Working Group.
Peluncur roket diserahkan kepada seorang penjual senjata berlisensi di Queensland.

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 57 ribu senjata telah diserahkan berkenaan dengan Amnesti kepemilikan senjata di Australia yang dibuka selama bulan Juli dan September tahun 2017.

Dalam angka yang dikeluarkan hari Kamis (1/3/2018) secara resmi ada 57.324 senjata otomatis, pistol dan juga peluncur roket yang diserahkan dan sekarang sudah dimusnahkan.

Pihak berwenang juga menerima sekitar 2500 senjata api otomatis atau setengah otomatis yang sebelumnya dinyatakan hilang, dan juga 2900 pistol.

A German Maxim machine gun, handed in during the amnesty in the ACT.
Senjata mesin Maxim dari Jerman yang diserahkan di ACT.

Supplied

Peluncur roket diserahkan kepada seorang penjual senjata berlisensi di Queensland, dan peluncur roket itu sebelumnnya berasal dari tempat pembuangan sampah.

Negara bagian New South Wales menerima senjata paling banyak yaitu 24.831 buah, disusul oleh Queensland 16.375 buah, dan Victoria menyerahkan 9.175 senjata.

Hampir sepertiga dari senjata yang diserahkan itu sudah dimusnahkan, dengan sisanya didaftarkan dan diserahkan kembali ke pemiliknya, atau diserahkan ke dealer resmi untuk dijual kembali.

Menteri Penerapan Hukum Australia Angus Taylor mengatakan senjata-senjata ini sekarang tidak lagi berada di 'pasar abu-abu', merujuk bahwa senjata itu sebelumnya tidak terdaftar atau tidak berada di tangan kriminal.

"Penting sekali senjata itu tidak berada di pasar abu-abu, sehingga nantinya tidak berakhir di pasar gelap." katanya.

"Apa yang terjadi dalam peristiwa penyanderaan di Lindt Cafe Sydney, Man Monis menggunakan senjata yang berasal dari pasar abu-abu."

Man Monis yang menjadi penyandera di dalam Cafe tersebut dan dua korban sandera tewas ketika polisi masuk untuk membebaskan sandera di bulan Desember 2014.

Kajian yang dilakuikan setelah peristiwa tersebut kemudian berakhir dengan perlunya amnesti kepemilikan senjata dengan negara bagian dan pemerintah federal sama-sama menanggung biaya penyelenggaraannya.

Tidak berarti apa-apa

Namun Senator David Leyonhjelm, yang merupakan pendukung kepemilikan senjata dan juga suka berburu, mengatatakan amnesti ini tidaklah menghasilkan banyak hal.

"Kami tahu ini tidak memberikan perbedaan pada hal yang sebenarnya penting." kata Senator Leyonhjelm.

"Pemerintah mengatakan akan menarik senjata dari jalanan. Senjata yang mendapat pengampunan ini tidak pernah berada di jalan. Ini adalah senjata-senjata tua. Senjata itu disimpan di gudang atau di dalam lemari di rumah, dan tidak pernah akan digunakan dalam tindak kejahatan."

"Dan tentu saja kriminal yang menyalahgunakan senjata, yang merampok bank atau saling menembak satu sama lain …mereka tidak akan menyerahkan senjata untuk mendapat pengampunan."

Namun Menteri Angus Taylor mengatakan Australia menjadi lebih aman karena adanya amnesti.

A Tower Enfield pistol handed in during the amnesty.
Pistol Tower Enfield yang diserahkan sebagai bagian dari amnesti.

Supplied

"Saya kira bagus sekali senjata-senjata ini terdaftar dan bila tidak dihancurkan, sehingga kita bisa mengetahui keberadaannya." katanya.

"Kita tahu mereka tidak akan jatuh ke tangan yang salah. Kita tahu transaksi apapun akan bisa dilacak."

"Ini berarti kita memiliki pengaturan kepemilikan senjata yang lebih bagus dari sebelumnya, dan kita memiliki peraturan senjata, saya kira, yang terbaik di dunia." kata Taylor.

Pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk memberlakukan amnesti senjata di masa depan.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/amnesti-senjata-di-australia-peluncur-roket-juga-diserahkan/9498048
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement