Sabtu 03 Mar 2018 11:55 WIB

Badai Dahsyat Landa AS, Lima Orang Tewas

Kecepatan disebut mencapai 129 kilometer per jam.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Pejalan kaki berjalan di dekat garis pantai di Newburyport, Massachusetts, Pantai Timur AS di tengah badai, Jumat (2/3). Cuaca buruk yang menerjang AS menyebabkan kekacauan transportasi.
Foto: AP Photo/Elise Amendola
Pejalan kaki berjalan di dekat garis pantai di Newburyport, Massachusetts, Pantai Timur AS di tengah badai, Jumat (2/3). Cuaca buruk yang menerjang AS menyebabkan kekacauan transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Badai dahsyat yang melanda wilayah timur laut Amerika Serikat (AS) pada Jumat (2/3) dilaporkan telah menyebakan lima orang tewas. Kecepatan angin disebut mencapai 80 mil per jam atau 129 kilometer per jam.

Di antara mereka yang tewas  berada di Newport, Rhode Island. Di sana, seorang pria yang diperkirakan berusia 70-an tahun kehilangan nyawa karena terkena pohon yang rubuh.

Sementara di Putnam Valley, New York, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun tewas akibat pohon rubuh yang menghantam rumahnya. Lalu pria berusia 44 tahun di James City, Virgina tewas saat truk yang ia tumpangi tertimpa pohon Ek yang jatuh.

 

Baca juga, Badai Hantam AS, Transportasi Kacau dan Listrik Padam.

 

Lalu, di Chesterfield County, Virginia, sebuah pohon jatuh ke sebuah rumah dan mengenai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sedang tidur. Lalu di sekitar Baltimore, seorang perempuan beruia 77 tahun juga terkena pohon yang rubuh dan meninggal.

Banyak jalan-jalan di sejumlah kota, di antaranya Boston banjir. Jalur penerbangan, kereta, dan kendaraan di darat juga lumpuh di banyak daerah di dalamya. Selain itu, hampir 1,7 juta rumah dan perusahaan yang tak bisa mendapat layanan listrik sepanjang badai menerjang.

Sementara itu, kantor-kantor pemerintahan di Ibu Kota Washington juga ditutup sementara waktu akibat badai. Laporan dari Pusat Layanan Cuaca AS mengatakan masih banyak wilayah lainnya di Negeri Paman Sam yang kemungkinan akan dilanda banjir, meski di beberapa bagian sebelumnya telah surut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement