Senin 05 Mar 2018 06:42 WIB

Pertama Kali, Perwakilan Hindu Terpilih Masuk Senat Pakistan

Ia mewakili kasta bawah yang selama ini nyaris tak berpeluang.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Krishna Kumari dari Partai Rakyat Pakistan berada di kantornya di Hyderabad, Pakistan.
Foto: Pervez Masih/AP
Krishna Kumari dari Partai Rakyat Pakistan berada di kantornya di Hyderabad, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Seorang perempuan Hindu terpilih menjadi anggota Senat Pakistan untuk pertama kalinya. Anggota Partai Rakyat Pakistan, Krishna Kumari, mewakili kasta bawah yang selama ini nyaris tak berpeluang. Sistem kasta sendiri masih berlaku di Pakistan, sama seperti di India.

Sebagian besar populasi Hindu di Pakistan kabur ke India sebagai bagian pertukaran populasi menyusul kesepakatan pemisalah wilayah Pakistan dari India pada 1947. Warga Hindu yang bertahan di Pakistan jadi kelompok minoritas baik secara ekonomi maupun politik.

''Saya merasa bahagia. Tak terpikir saya bisa masuk dalam Senat,'' kata Kumari seperti dikutip Associated Press, Ahad (4/3).

Kumari yang lahir dan tumbuh di area terpencil, mempersembahkan kemenangan itu untuk kedua orang tuanya. Kumari merasakan orang tuanya mendorong ia belajar tinggi hingga ke universitas.

Setelah lulus kuliah, Kumari kemudian bekerja di sebuah LSM sebelum bergabung di Partai Rakyat Pakistan. Partai tersebut mengusungnya sebagai perwakilan minoritas dari Provinsi Sindh yang menjadi lumbung suara Partai Rakyat Pakistan.

''Saya akan terus berjuang untuk orang-orang yang ditekan, termasuk memberdayakan wanita, kesehatan dan pendidikan mereka,'' ucap Kumari.

Kumari yang semasa kecil membantu orang tuanya di sawah, akan mulai berkantor sebagai anggota Senat akhir Maret 2018 ini bersama anggota Senat dari kalangan mayoritas.

Pakistan memang sedang menggelar pemilihan umum anggota dewan perwakilan nasional dan provinsi pada akhir pekan kini. Warga memilih separuh dari total 104 anggota Senat yang akan tertugas selama enam tahun.

Partai pengusung Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menguasai 33 kursi di Majelis Tinggi setelah unggul pada pemilihan umum, Sabtu (3/3). Sementara partai pengusung Presiden Asif Zardari berada di posisi ke dua dan di posisi ke tiga ditempati partai yang dipimpin mantan atlet kriket Imran Khan.

Partai Khan mendukung seorang penasihat pemimpin Taliban Maulana Samiul Haq, tapi ia kalah. Kelompok garis keras di Pakistan beberapa tahun belakangan ini tak henti menggelar protes penerapan kebijakan yang keamerikaan dan aturan antipenistaan, tapi mereka gagal menerjemahkan gerakan mereka dalam kemenangan di proses pemilihan umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement