REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris menyambut baik rencana pertemuan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Juru Bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kendati mendukung pertemuan tersebut, Inggris akan terus menekan Korut agar mengehentikan program nuklirnya.
"Kami jelas bahwa ingin Kim Jong-un untuk mengubah jalan dan menempatkan kesejahteraan rakyatnya daripada melakukan kegiatan ilegal berupa senjata nuklir," ujar juru bicara May.
Ia melanjutkan, Inggris akan terus bekerja sama dengan AS, Korea Selatan dan masyarakat internasional untuk memastikan bahwa tekanan terhadap Korea Utara terus berlanjut. Inggris juga akan memastikan sanksi untuk Korut diberlakukan secara ketat sampai Kim Jong-un menepati janjinya.
Rusia dan Cina juga menyambut positif rencana pertemuan tersebut. Hubungan antara Korut Utara dan AS telah memburuk selama berbulan-bulan.
Trump mengatakan bahwa dia siap bertemu dengan Kim Jong-un dalam pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin negara tersebut. Ini menandai sebuah terobosan baru dalam kebuntuan mengenai senjata nuklir Korut.
Kepala Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong mengatakan Kim telah berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi dan menangguhkan uji coba nuklir dan rudal. Chung mengatakanTrump sepakat untuk bertemu dengan Kim pada Mei mendatang. Pejabat senior AS mengatakan waktu dan tempat pertemuan masih ditentukan.