Selasa 13 Mar 2018 14:56 WIB

Wabah Listeria, Omset Petani Melon Turun 90 Persen

Empat orang tewas setelah memakan buah melon dari peternakan di New South Wales.

Sudah ada toko yang menyimpan stok buah melon lagi tapi mereka mengaku pelanggan tidak mau membelinya meski ada jaminan.
Foto: ABC News/Brian Hurst
Sudah ada toko yang menyimpan stok buah melon lagi tapi mereka mengaku pelanggan tidak mau membelinya meski ada jaminan.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Angka penjualan menunjukkan para konsumen di Australia masih tetap tidak yakin dengan klaim para pedagang kalau buah melon aman dikonsumsi. Hal ini telah menyebabkan para petani melon sekarang banyak yang menghancurkan sejumlah besar buah yang tidak dapat dijual.

Empat orang tewas dan beberapa lainnya jatuh sakit setelah memakan buah melon dari sebuah peternakan di Riverina di New South Wales (nNSW). Otoritas Pangan NSW menolak menyebutkan nama penanam melon tersebut, namun industri ini meminta mereka untuk diidentifikasi dan menjelaskan penyebab wabah tersebut.

"Saya tahu bahwa para petani akan mendukung Otoritas Pangan NSW untuk mengungkapkan nama dari produsen melon bermasalah itu….dan sampai saat ini tidak terjadi dan kami sangat ingin mendapatkan laporan itu," kata Diane Fullelove, manajer pengembangan asosiasi industri Melon Australia.

Dia mengatakan wabah itu terjadi hanya pada satu perkebunan melon dan asosiasinya menginginkan nama penanam melon bermasalah itu diungkapkan untuk melindungi reputasi petani lainnya. "Kami memiliki reputasi yang kuat untuk semua buah dan sayuran kami yang bersih dan hijau dan kami tidak ingin satu peternakan membahayakan reputasi tersebut," katanya.

Permintaan melon di Australia telah turun 90 persen sejak kematian [akibat wabah listeria] dan menyebabkan penutupan pasar ekspor di Indonesia dan Singapura. Pasar ekspor melon terbesar di Australia, Uni Emirat Arab, baru saja membuka kembali aksesnya.

Dengan permintaan yang sangat kecil untuk buah melon, semangka sekarang disimpan atau dihancurkan, menurut Fullelove.

melon
Melon dari semua peternakan di Australia telah diuji dan bebas dari listeria dan aman untuk dimakan. (Sumber: Australian Melon Association)

"Sebagian dari buah-buahan itu dibuang begitu saja, beberapa petani berharap kondisi usaha mereka dapat pulih pada sebagian musim tanam, namun ada pula yang memutuskan untuk menghancurkan tanaman mereka," katanya.

Kondisi lain yang menambah tekanan lebih lanjut adalah  buah-buahan dari utara Australia siap untuk dipanen dalam waktu sekitar enam minggu dan industri ini berharap agar masalah ini berhasil sebelum masa panen itu tiba.

Apa itu listeria? Listeria adalah infeksi bakteri serius dan kadang fatal.

Gejala bisa berupa demam, sakit kepala, kram, sakit dan nyeri, mual dan diare Bisa berakibat fatal pada bayi yang baru lahir, orang tua dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Menurut manajer pengembangan asosiasi industri Melon Australia, Diane Fullelove, para petani sangat terganggu oleh wabah listeria dan penundaan tersebut. "Orang-orang sangat marah dan saya tidak menyalahkan mereka, ini adalah penghidupan mereka, keluarga mereka, pekerja mereka tidak dapat mereka bayar, tagihan yang tidak dapat mereka bayar di kota-kota kecil Ini adalah situasi yang serius," katanya.

Sementara pengecer buah dan sayuran independen telah menjajakan kembali produk buah melon di toko mereka, namun mereka mengatakan bahwa para pelanggan mereka sama sekali tidak mempercayai produk tersebut. Sementara itu, sejumlah supermarket besar dilaporkan masih bekerja sama dengan pemasok mereka untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi sebelum mereka memasarkan kembali buah melon di tokonya.

Seluruh petani melon di Australia yang berjumlah 15 orang telah menguji melon mereka dan memeriksa prosedur keselamatan produk mereka. Otoritas industri dan makanan meyakinkan pelanggan bahwa semua melon yang dipasarkan di toko saat ini aman dikonsumsi.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pengusaha-melon-australia/9542216
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement