Jumat 16 Mar 2018 02:00 WIB

Jumlah Tunawisma Perempuan di Australia Makin Melonjak

116 ribu orang di Australia kehilangan tempat tinggal pada periode sensus tahun 2016.

Biaya menyewa, membayar tagihan dan membeli makanan benar-benar tak masuk akal.
Foto: ABC News
Biaya menyewa, membayar tagihan dan membeli makanan benar-benar tak masuk akal.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menurut data sensus, jumlah orang tunawisma di Australia melonjak lebih dari 14 ribu atau 14 persen dalam lima tahun sampai tahun 2016. Sensus itu juga menunjukkan peningkatan 'signifikan' pada jumlah perempuan tua di jalanan dan kelompok yang tinggal di akomodasi penuh sesak.

Biro Statistik Australia (ABS) mengatakan, 116 ribu orang kehilangan tempat tinggal pada periode sensus di tahun 2016, mewakili 50 orang tunawisma per 10 ribu orang. Orang-orang tunawisma termasuk mereka yang tidur di jalanan, di mobil, di pusat krisis dan akomodasi yang penuh sesak.

Paul Jelfs dari ABS mengatakan, jumlah perempuan di atas 65 tahun yang telah menjadi tunawisma dalam lima tahun hingga sensus 2016 begitu signifikan. "Ini mungkin terkait dengan hal-hal seperti kekerasan dalam rumah tangga, retaknya hubungan sosial dan status ekonomi, di mana mereka tidak memiliki cukup uang untuk mendukung diri mereka sendiri, atau dana pensiun yang memadai," katanya.

Statistik juga menunjukkan, orang berusia antara 20 sampai 30 tahun berkontribusi dari seperempat dari jumlah total tunawisma di Australia. "Ada beberapa kepadatan penduduk yang sangat signifikan di ruang itu," kata Dr Jelfs.

Menurut Dr Jelfs, sekitar 8.200 orang di seluruh Australia tidur di jalanan sekarang ini, tidak termasuk orang-orang yang berada dalam akomodasi krisis atau tidur di mobil atau di tempat lain. Data tersebut tidak mengejutkan Jenny Smith, ketua lembaga Tunawisma Australia.

"[Apa] yang diberitahu angka-angka ini adalah apa yang kami ketahui; tunawisma semakin parah di Australia," sebutnya.

Tunawisma tak nampak

ABS mengatakan, jumlah orang yang tinggal di tempat yang penuh sesak telah mengalami salah satu kenaikan terbesar. Angka di tahun 2016 naik dari tahun 2011 sekitar 10 ribu, membuat jumlah orang di akomodasi yang terlalu padat menjadi 51 ribu orang.

"Kami melihat kepadatan penduduk yang parah di rumah di mana seharusnya ada empat kamar tidur tambahan untuk menampung semua orang dengan layak," kata Dr Jelfs.

Smith mengatakan, orang-orang di akomodasi yang penuh sesak adalah "tunawisma tak nampak". "Kami bisa melihat [tunawisma] di sekitar (mereka) yang tidur di jalanan yang kami lihat ada di semua kota besar dan kota kecil kami, dan sementara jumlahnya naik, itu hanya 7 persen dari masalah," katanya.

"Angka-angka ini memberi tahu kami bahwa lebih banyak orang tidur di jalanan, memiliki masa tinggal yang tidak pasti di pusat-pusat tempat tinggal dan makin banyak menjejali rumah-rumah yang sudah penuh sesak."

Sekitar 8200 orang di seluruh Australia tidur di jalanan.
Sekitar 8200 orang di seluruh Australia tidur di jalanan. (Sumber: ABC News/Margaret Burin)

Ia mengatakan, lebih banyak hal perlu dilakukan untuk meningkatkan perumahan sosial yang terjangkau. "Biaya untuk menyewa, membayar tagihan dan membeli makanan benar-benar tak masuk akal," kata Smith.

CEO VincentCare Victoria, John Blewonski, menyerukan sebuah strategi nasional untuk mengatasi tunawisma. "Kami telah melihat berbagai tanggapan oleh pemerintah negara bagian dan lokal namun kenyataannya kami memerlukan strategi gabungan," ujarnya.

"Kami membutuhkan upaya yang dipimpin oleh Pemerintah Federal dan benar-benar menanggapi strategi nasional yang bisa memecahkan masalah di lapangan yang kami butuhkan untuk menampung orang-orang yang telah kami bicarakan hari ini," kata Blewonski.

"Kami tentu sadar akan krisis -orang-orang yang berada dalam krisis perumahan, orang-orang yang tidur sembarangan yang kami lihat di jalanan -namun jumlah signifikan yang ada di belakang angka tersebut adalah orang-orang yang membutuhkan akomodasi jangka panjang dan aman yang hanya bisa ditangani melalui strategi perumahan nasional."

Tinggal di mobil memalukan

John Koutsintas adalah salah satu dari banyak tunawisma di Australia.

John Koutsintas tidur di mobilnya hampir setahun
John Koutsintas tidur di mobilnya hampir setahun setelah hubungannya hancur. Ia mandi dan makan di Pusat Komunitas Ozanam di Melbourne Utara. (Sumebr: ABC News/Billy Draper)

Ia tidur di mobilnya dan menggunakan Pusat Komunitas Ozanam di Melbourne Utara secara teratur sehingga ia bisa mandi dan makan roti lapis yang dibuat oleh para relawan. "Ini membuat frustrasi. Mobil bisa menjadi dingin, bisa menjadi panas. Saya tak bisa memindahkan mobil jadi saya mendapat denda parkir. Ini memalukan," kata John.

Mobilnya telah menjadi rumahnya sejak hubungannya hancur hampir setahun yang lalu, dan ia sedang menunggu antrian untuk masuk ke perumahan umum. "Saya berada di urutan teratas daftar dan masih menunggu dua tahun," akunya.

"Saya tak bisa mendapatkan pekerjaan karena saya tidak punya pakaian dan saya harus datang ke sini hanya untuk mandi."

Ia mengatakan bahwa dirinya telah menjadi pembersih mobil selama 25 tahun dan ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan begitu ia memiliki alamat tetap dan tempat tinggal.

Berikut beberapa fakta mengenai tunawisma di Australia:

• Hari ini 116.427 orang di Australia jadi tunawisma

• Itu adalah 14 persen peningkatan tunawisma selama 5 tahun

• Setiap hari, 250 orang berpaling dari pusat krisis di seluruh Australia

• Tunawisma meningkat di negara bagian New South Wales, Victoria dan Queensland

• Ada sedikit penurunan tunawisma di Wilayah Utara Australia (NT)

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/jumlah-tunawisma-di-australia-makin-melonjak/9550668
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement