Jumat 16 Mar 2018 16:28 WIB

Jokowi Kembali Jadi Pemberitaan Media di Australia

Presiden Jokowi akan bergabung pemimpin ASEAN lain dalam pertemuan di Sydney.

Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Laporan di halaman pertama di harian Australia, 'The Age', edisi Jumat (16/3) menulis Jokowi Membuka Pintu untuk Asean. Tapi seorang pengamat politik menganggap respon Presiden RI Joko Widodo soal wacana bergabungnya Australia ke ASEAN hanyalah jawaban sopan gaya orang Jawa.

The Age menulis Presiden Jokowi telah memberikan dukungan kepada Australia untuk bergabung ASEAN yang dapat mengubah posisi strategis Australia di kawasan Asia Pasific.

Foto halaman pertama koran di Australia yang memuat foto Joko Widodo
Dalam laporan The Age disebutkan Presiden Jokowi mendukung Australia masuk ASEAN.

Dalam wawancara yang diklaim ekslusif oleh The Age dengan Presiden Jokowi saat berada di Provinsi Banten, Presiden Jokowi mengatakan, "Sepertinya ide yang bagus". Laporan yang ditulis oleh jurnalis James Massola dan Peter Hartcher tersebut menyebutkan adanya sinyal jika Presiden Jokowi ingin agar Australia memiliki peranan lebih besar di kawasan Asia Pasifik, khususnya di bidang pertahanan, perdagangan, dan keamanan.

The Age juga mengkonfirmasikan soal hal ini kepada PM Australia, Malcolm Turnbull. "Saya tak sabar lagi untuk mendiskusikannya dengan Presiden Jokowi, jika ia mengemukakan hal ini. Kita akan menunggu untuk diajak," seperti yang diterjemahkan dari laporan The Age.

Sopan gaya orang Jawa

Aaron Connelly, pengamat politik Asia Tenggara memberikan tanggapan soal laporan ini di akun Twitter pribadinya. "Australia belum pernah diundang untuk bergabung ASEAN dan tidak akan pernah diundang bergabung ASEAN," tulis Aaron.

"Jokowi menawarkan 'respon Jawa', mencoba sopan kepada Hartcher."

Dari rangkaian unggahannya, Aaron juga tidak mengetahui siapa pastinya diantara jurnalis Peter Hartcher, James Massola, dan Angus Grigg dari harian Financial Review yang bertanya soal hal ini. Tapi James mengaku jika ia bertanya kepada Presiden Jokowi sampai tiga kali.

Aaron menganggap pertemuan ASEAN yang dilakukan pertama kalinya di Australia adalah sebagai upaya negara-negara Asia Tenggara untuk bisa keluar dari ketergantungan ekonomi pada satu belah pihak saja saat ini yakni Cina. Australia, menurutnya, menjadi salah satu cara untuk keluar dari posisi ASEAN saat ini.

Dua orang pria bersalaman
PM Malcolm Turnbull dan Presiden Joko Widodo. (Sumber: Lauren Farrow/AAP)

Presiden Jokowi tiba Jumat sore

Sejumlah perwakilan negara-negara ASEAN sudah tiba di Sydney sejak Jumat pagi dan disambut oleh PM Turnbull, termasuk diantaranya PM Kamboja Hun Sen, PM Singapura Lee Hsien Loong. ABC mendapatkan informasi dari perwakilan RI di Sydney jika Presiden Jokowi akan mendarat pada Jumat sore menjelang malam waktu setempat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi telah bertemu dengan Menlu Australia, Julie Bishop. Kedua Menlu juga menyaksikan penandatanganan dokumen antara Dirjen Hubungan Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya dengan Richard Maude dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan di acara Rencana Kerjasama Maritim antara Australia dan Indonesia.

Pertemuan juga dilakukan antara Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Australia, Marisa Payne. Selain akan melakukan pertemuan bilateral dan makan malam bersama PM Turnbull, Presiden Jokowi juga akan mengadiri Forum CEO serta pertemuan soal counter-terrorism.

Dari Sydney rencananya akan dilanjutkan ke Selandia Baru untuk bertemu PM Jacinda Ardern, yang juga memperingati hubungan kedua negara yang sudah berjalan selama 60 tahun.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/respon-australia-gabung-asean/9557338
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement