Selasa 20 Mar 2018 14:14 WIB

Warga Australia Kecewa tak Dapat Peringatan Kebakaran Hutan

Kebakaran di kota pesisir Tathra menghancurkan 69 rumah dan merusak 39 lainnya.

Petugas memeriksa kerusakan akibatan kebakaran yang melanda daerah Tathra di New South Wales.
Foto: ABC News/Matthews Roberts
Petugas memeriksa kerusakan akibatan kebakaran yang melanda daerah Tathra di New South Wales.

REPUBLIKA.CO.ID, Pihak layanan pemadam kebakaran hutan untuk wilayah pedalaman New South Wales (NSW) atau Rural Fire Service (RFS) membela keputusan mereka menolak bantuan dari Fire and Rescue NSW. Lembaga pemadam kebakaran wilayah perkotaan ini dua kali menawarkan bantuan pada saat kebakaran hari Minggu (18/3/2018).

Kebakaran di kota pesisir Tathra menghancurkan 69 rumah dan merusak 39 lainnya. Wakil Komisaris RFS Rob Rogers berdalih bahwa kendaraan yang ditawarkan Fire and Rescue tidak cocok untuk mengatasi kebakaran hutan, yang mencakup lebih dari 1.000 hektar.

Laporan kebakaran dan penyelamatan yang diterbitkan News Corp menunjukkan Fire and Rescue menawarkan pengiriman kru pada pukul 12:34 dan pukul 12:58 pada hari Minggu. Kedua tawaran itu ditolak pihak RFS.

"Api menjalar di daerah pegunungan yang terpencil," kata Wakil Komisaris Rogers.

"Kendaraan yang tersedia dari Fire and Rescue adalah untuk perkotaan. Tidak memiliki semprotan yang aman atau yang cocok dioperasikan di lingkungan ini," jelasnya.

"Akan sangat berbahaya jika diturunkan ke sana," tambahnya.

Rogers mengatakan bahwa wilayahnya sempit dan apa yang bisa Anda lakukan di sana terbatas. "Berurusan dengan api saat itu - kemungkinan menghentikan api itu sepenuhnya dengan mobil lainnya - saya rasa tidak akan membawa perbedaan," katanya.

Tethra aftermath
Hampir 70 rumah musnah dan puluhan bangunan rusak akibat kebakaran hutan di NSW. (Sumber: Dean Lewins/AAP)

RFS kemudian mengeluarkan permintaan bantuan ke Fire and Rescue pada pukul 03:40 sore saat api mulai mendekati perumahan di Tathra. RFS mengumumkan keadaan darurat di daerah tersebut tepat sebelum pukul 16:00 pada hari Minggu.

Cuaca panas dan berangin menerjang kawasan Sungai Bega dan membuat api sulit dipadamkan dari atas.

 

Sejumlah warga diizinkan masuk

Beberapa warga Tathra diizinkan kembali ke rumah mereka hari ini setelah hasil pengujian menunjukkan kualitas udara umumnya aman. Pihak berwenang mengoperasikan bus bagi warga untuk mendatangi kota itu hari ini.

Smoke blankets a suburban street in Tathra.
Asap memenuhi kawasan Tathra saat kebakaran melanda kota pantai tersebut. (Sumber: ABC News/Peta Doherty)

Pihak berwenang setempat mengkhawatirkan adanya debu beracun dari asbestos. Beberapa rumah memerlukan pengujian lebih lanjut untuk mengatasi asbes dan akan dipagari.

Koordinator pemulihan Euan Ferguson mengatakan daerah tersebut harus aman sebelum warga bisa kembali. "Sudah diketahui bahwa debu asbes, yang timbul setelah asbes dibakar, sangat mudah bergerak dan bisa masuk ke atmosfer," katanya.

"Bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan penyakit fatal," tambahnya.

Petugas RFS semalam membriefing warga yang meninggalkan kota saat kebakaran. Bagi sebagian warga, inilah pertama kalinya mereka mendapatkan konfirmasi bahwa rumah mereka sudah tidak ada lagi.

 

Tidak ada peringatan

A middle aged man in a car park.
Warga Kota Tathra, Tim Re, merasa kecewa dengan kurangnya koordinasi pasca kebakaran di kota itu. (Sumber: ABC News/Peter Rothwell)

Banyak warga di Pusat Evakuasi Bega menyatakan kecewa dan marah karena tidak diizinkan kembali ke properti mereka. Warga Tathra Tim Re mengatakan tidak bisa mengerti mengapa sejumlah warga boleh dan lainnya tidak boleh melewati pos pemeriksaan dan mengakses rumah masing-masing.

"Mayoritas orang yang ditolak kemarin adalah orang tua yang malang," katanya.

"Saya juga sudah beberapa kali," katanya.

Tim juga mengatakan keluarganya tidak mendapatkan peringatan tentang kebakaran tersebut hingga apinya nyaris menghancurkan kota tersebut. "Tidak ada peringatan. Ada sejumlah mobil, beberapa lampu, saya tahu mereka mungkin mengirimkan sesuatu," katanya.

"Saya bukan ilmuwan atau ahli geologi. Pada saat itu angin bertiup ke arah sana dan ada satu kota di sana, sudah datang, datang, tidak akan melambat," paparnya.

Kunjungan politisi

Menteri Utama (Premier) NSW Gladys Berejiklian dan PM Malcolm Turnbull mengunjungi daerah itu kemarin dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten datang ke pusat evakuasi Bega hari ini.

Dewan Asuransi Australia mengatakan masih terlalu dini untuk menghitung berapa tagihan asuransi dari kebakaran hutan di Tathra. Karena sebagian besar pemilik properti belum kembali ke rumah mereka, atau jika rumahnya masih ada, sehingga warga belum mengajukan klaim asuransinya.

"Asurasi baru mencapai daerah yang paling parah terkena dampak dan melaporkan kehancuran properti secara luas. Namun angka terakhir tidak akan diketahui sampai beberapa hari," kata juru bicara Dewan Asuransi Campbell Fuller.

"Asuransi menunggu pemilik rumah untuk mengajukan klaim sehingga bisa diproses lebih lanjut," katanya.

"Tapi begitu klaim tersebut diajukan, perusahaan asuransi akan menindalanjuti melalui tim respon dan asesor. Mereka akan mencari cara terbaik membantu para pelanggan," tambahnya.

Burnt bike and swing set.
Warga Tathra hanya diperbolehkan melihat kerusakan dari atas bus yang akan mengantar mereka. (Sumber: ABC News/Andrew Kennedy)

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/tawaran-bantuan-pemadaman-kebakaran-hutan-ditolak/9567432
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement