Sabtu 24 Mar 2018 00:44 WIB

AS Tuding Rusia Persenjatai Taliban

Senjata-senjata Rusia diselundupkan menyeberangi perbatasan Tajikistan ke Taliban.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Andri Saubani
Kelompok Taliban.
Foto: Reuters
Kelompok Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kepala pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan Jenderal John Nicholson mengatakan Rusia mendukung dan juga memasok senjata kepada kelompok militan Taliban. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan BBC, dia mengungkapkan, bahwa dia melihat aktivitas mendestabilisasi oleh Rusia.

Menurut Nicholson, senjata-senjata Rusia diselundupkan menyeberangi perbatasan Tajikistan ke Taliban. Namun, dia tidak bisa mengatakan berapa jumlahnya.

Rusia membantah tuduhan-tuduhan AS di masa lalu, dengan alasan kurangnya bukti. Tapi, klaim baru tersebut datang pada saat yang sensitif dalam hubungan Rusia dengan kekuatan NATO.

Inggris dan Rusia terkunci dalam sengketa klaim bahwa Rusia berada di belakang serangan terhadap intelijen Rusia dan putrinya di tanah Inggris menggunakan agen saraf yang mematikan. Sementara itu, Komite Intelijen Kongres AS baru saja menerbitkan sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa provokator Rusia ikut campur dalam pemilu 2016.

"Kami melihat narasi yang digunakan yang terlalu melebih-lebihkan jumlah pejuang ISIS di sini," kata Jenderal Nicholson kepada BBC News. "Narasi ini kemudian digunakan sebagai pembenaran bagi Rusia untuk melegitimasi tindakan Taliban dan memberikan beberapa tingkat dukungan kepada Taliban."

"Kami telah mendapatkan cerita yang ditulis oleh Taliban yang telah muncul di media tentang dukungan keuangan yang disediakan oleh musuh. Kami telah membawa senjata ke markas ini dan diberikan kepada kami oleh para pemimpin Afghanistan dan mengatakan, ini diberikan oleh Rusia untuk Taliban, "lanjutnya. "Kami tahu bahwa orang-orang Rusia terlibat."

Sepanjang karier Jenderal Nicholson banyak dihabiskan di Afghanistan. Dia lolos dari kematian saat kantornya di Pentagon dihancurkan oleh pesawat dalam insiden 9/11. Dan operasi AS di Afghanistan membentuk kariernya sejak itu.

Dia yakin keterlibatan langsung Rusia dengan Taliban ini relatif baru. Nicholson mengatakan, Rusia telah melakukan serangkaian latihan di perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan.

Jenderal Nicholson mengakui sulit untuk mengukur berapa banyak dukungan materi yang sebenarnya diberikan oleh Rusia kepada Taliban. Tetapi para perwira senior polisi Afghanistan dan tokoh militer mengatakan kepada BBC bahwa itu termasuk kacamata night vision, senapan mesin sedang dan berat serta senjata kecil.

Sumber-sumber Afghanistan mengatakan senjata-senjata ini kemungkinan digunakan untuk melawan pasukan Afghanistan dan para penasihat NATO yang mendukung mereka dalam beberapa misi tempur. Namun, Rusia bukanlah sekutu yang jelas dari Taliban.

Dalam sejarahnya, Uni Soviet berperang habis-habisan melawan mujahidin yang didukung AS setelah invasi ke Afghanistan pada 1979. Banyak dari pejuang mujahidin yang sama bergabung dengan Taliban, ketika dibentuk selama perang sipil yang mengikuti penarikan pasukan Rusia yang memalukan pada 1989.

Kate Clark, dari Jaringan Analis Afghanistan mengatakan, permusuhan antara Taliban dan Rusia berlangsung lama. Menurut dia, Taliban selalu menghukum Aliansi Utara karena berurusan dengan Rusia. Namun, dia berspekulasi bahwa mungkin sekarang kepentingan Rusia dan Taliban menjadi lebih dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement