Senin 02 Apr 2018 20:29 WIB

Bentrokan Meletus di Kashmir, Belasan Orang Tewas

Bentrokan ini terjadi setelah warga mencoba menghentikan baku tembak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Bentrokan (ilustrasi)
Foto: Antara/Ibor
Bentrokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR - Pasukan keamanan India menembak tiga warga sipil hingga tewas dan melukai sekitar 70 warga lainnya di Desa Kachdoora, Distrik Shopian, Kashmir, pada Ahad (1/4). Bentrokan ini terjadi setelah warga mencoba menghentikan baku tembak antara pasukan keamanan dengan militan.

Pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan senjata pelet untuk membubarkan kerumunan massa. Mereka kemudian melepaskan tembakan. Sementara dalam baku tembak sebelumnya, 17 orang dilaporkan tewas, termasuk 13 orang yang diduga militan.

Penduduk setempat mengatakan setelah warga melancarkan protes, pasukan keamanan membatalkan operasi mereka untuk melawan militan. Menurut keterangan dari pasukan keamanan, lima militan dan tiga tentara tewas dalam baku tembak itu.

Pertempuran juga pecah di dua desa lainnya di wilayah itu. Separatis Muslim diketahui telah melakukan aksi kekerasan terhadap pemerintah India sejak akhir 1980-an di wilayah Kashmir yang dikuasai India.

S.P. Vaid, Direktur Jenderal Kepolisian Kashmir, mengatakan tentara menerima informasi pada Sabtu (31/3) malam mengenai militan yang bersembunyi di daerah dekat Desa Dragad, sekitar 50 km di selatan Srinagar dan juga di Distrik Shopian.

"Di dalam Dragad, tujuh jasad militan telah ditemukan termasuk jasad komandan mereka. Mereka tewas dalam baku tembak," kata Vaid. Militan lainnya tewas di Desa Dialgam di Distrik Anantnag, sekitar 60 km di selatan Srinagar.

Pihak berwenang telah meminta sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Kashmir untuk tetap tutup pada Senin (1/4) untuk mencegah terulangnya bentrokan. Layanan kereta api ke Kashmir selatan juga telah ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan dan layanan internet di lima distrik juga telah diblokir, dilansir laman Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement