REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- John memasang kamera CCTV di rumahnya di Melbourne utara, tidak lama setelah dia kemalingan beberapa tahun lalu. Kamera itu diharapkan bisa merekam penjahat dan bukannya tindak buruk polisi.
Namun dalam rekaman yang terjadi bulan Oktober 2017 itu menunjukkan beberapa polisi Victoria menggeret pensiunan difabel ini di halaman depan rumahnya. Seorang polisi berulang kali memukul bagian bawah kaki John.
"Saya mengira saya akan mati." kata John kepada program televisi ABC 7.30
John ketika itu sedang sakit dan stress, akibat tidak lagi minum obat pemati rasa sakit, yang dilakukannya setelah melakukan operasi punggung. Dia menderita depresi dan kecemasan, dan perawatnya menelpon panggilan darurat karena khawatir dengan kesehatan mental John yang memburuk.
Dia juga pernah melakukan pemukulan yang masuk dalam catatan polisi 10 tahun lalu. Laporan yang dibawa polisi memperingatkan kemungkinan John akan menantang polisi dan memprovokasi polisi agar menembaknya.
"Buka pintu, John"
Dari dalam rumahnya, John berulang kali meminta polisi untuk tidak masuk ke rumahnya. Tetapi polisi mengancam untuk mendobrak pintu.
Ketika John membuka pintu, polisi mengatakan John muncul dengan tangan mengacungkan tinju. Tetapi video menunjukkan John mengangkat tangan guna melindungi mukanya karena polisi mendekatinya membawa kaleng semprotan merica.
Beberapa saat kemudian, dia dijatuhkan ke tanah oleh polisi. Seorang diantaranya menyemprot semprotan merica ke wajah John. Di depan rumah itu ada kaleng penyiram air yang bisa digunakan untuk membersihkan muka John akibat semprotan merica tersebut.
Namun salah seorang petugas polisi menggunakan selang air dan menyemprotkan air ke wajah John dengan tekanan tinggi. "Dia mengarahkan selang air itu ke hidung saya dan air masuk ke dalam paru-paru, dan di situlah saya mulai merasa tercekik, dan juga rasa panas karena merica masuk ke dalam sistem pernapasan saya." katanya.
"Saya tidak bisa bernapas."
"Saya betul-betul merasa saya akan mati."
"Saya bisa merasakan merica dan air masuk ke dalam paru-paru."
'Ini seperti permainan bagi mereka'
Rekaman itu menunjukkan seorang polisi tersenyum ketika mengambil handphone-nya, dan merekam peristiwa dimana rekannya menyemprotkan air untuk ketiga kalinya ke wajah John. "Ini seperti permainan bagi mereka." kata John.
"Ini tindakan yang keliru."
Tidak ada satupun dari enam petugas polisi yang datang hari itu yang melaporkan dan menulis tindakan rekannya dalam laporan resmi mengenai kejadian. Dan John juga tidak melaporkan hal tersebut, kepada polisi.
Ini karena dia tidak percaya bahwa polisi akan menyelidiki kasus ini dengan adil. John membawa kasusnya ke Komisi Anti Korupsi Independen (IBAC) di negara bagian Victoria, dan mengajukan gugatan sipil.
Assistant Commissioner Luke Cornelius, pejabat sementara Komando Standar Profesional di tubuh Kepolisian Victoria mengatakan dia 'sangat prihatin' setelah melihat rekaman peristiwa tersebut minggu lalu. "Perilaku yang terekam dalam CCTV itu memerlukan kajian dan penjelasan. Anggota polisi yang terlibat jelas sekali harus mempertanggungjawabkan perilaku mereka."
Dia megatakan sudah memerintahkan penyelidikan setelah melihat rekaman, namun sekarang diberitahu bahwa IBAC juga sudah melakukan penyelidikan.
Assistant Commissioner Cornelius mengatakan dia tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut 'karena bila itu dilakukan bisa dilihat bahwa dia memcoba mepengaruhi IBAC atau menilai terlalu awal hasil penyelidikan mereka.' Dia mengatakan petugas polisi yang terlibat belum dikenai tindakan apapun.
"Aturan kami adalah bahwa kami melakukan penyelidikan awal, dan bila ada saran dari penyidik yang melakukan penyelidikan agar mereka dibebastugaskan, maka keputusan akan diambil saat itu juga." katanya.
Ketua Partai Oposisi di negara bagian Victoria Matthew Guy dari Partai Liberal mengatakan semua warga Victoria akan 'ngeri' melihat rekaman tersebut. "Tidak seorang pun di atas hukum, rekaman dan laporan yang ada sangat mengganggu, dan saya berharap ada tindakan yang diambil untuk ini." kata Guy kepada ABC Radio Melbourne.
Warga khawatir mengenai polisi menyelidiki kasus mereka sendiri.
Photo: Jeremy King pengacara John. (ABC News)
Pengacara John, Jeremy King, sebelumnya sudah pernah menangani beberapa kasus mengenai kebrutalan tindakan polisi. Dia mengatakan proses pelaporan tindakan polisi di Victoria tidak berjalan semestinya.
"Saya sudah lama terlibat dalam pekerjaan di bidang ini, dan banyak mendengar cerita mengenai tindakan polisi." katanya. "Dan kasus yang melibatkan John menunjukkan hal tersebut memang terjadi dan dia memiliki bukti untuk mendukungnya."
"Bagi John diperlakukan seperti ini sangat merendahkan, bagi seseorang yang memiliki masalah mental dan tidak melakukan tindak kejahatan apapun."
Rekaman itu yang diperoleh harian The Age, muncul di saat sistem pelaporan tindakan polisi di Victoria mengalami krisis. Di tahun 2015, IBAC menemukan bahwa hanya kurang dari 10 persen laporan mengenai tindak polisi regional dibenarkan. Dan tuduhan yang melibatkan tindakan brutal polisi, hanya 4 persen yang dibenarkan.
Tahun 2016, IBAC mendesak Polisi Victoria agar mengubah sistem pelaporan internal karena gagal menghilangkan petugas yang berulang kali melakukan tindakan melanggar hukum. Polisi Victoria mengatakan bahwa mereka tidak mentolerir sama sekali tindakan petugas mereka yang melanggar hukum, dan 'mendukung sepenuhnya' apa yang dilakukan parlemen saat ini dalam melakukan penyelidikan mengenai perilaku polisi.