Rabu 04 Apr 2018 11:26 WIB

Wanita Australia Tewas Setelah Operasi Pemasangan Balon

Wanita ini mengalami komplikasi setelah menjalani operasi penurunan berat badan

.
.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Di Australia seorang wanita meninggal setelah mengalami komplikasi pasca menjalani operasi penurunan berat badan mengalami robekan di bagian perutnya dan berulang kali muntah pasca operasi. Margaret Pegum, yang dikenal sebagai Margot, meninggal pada Juli 2015 setelah menderita komplikasi setelah menjalani prosedur operasi penurunan berat badan.

Pengacara yang membantu penyelidikan ini, Jason Downing, mengatakan perempuan berusia 68 tahun itu menjalani operasi penempatan balon di lambung (balon intragastrik - IGB] pada April 2015, sebelum balon itu digelembungkan lebih lanjut pada bulan Juni tahun itu. "Prosedur IGB melibatkan penempatan balon berisi saline yang lunak ke lambung melalui mulut," kata Downing.

 

 

"Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi nafsu makan dan mempromosikan penurunan berat badan dengan menempati sebuah proporsi volume lambung dan menciptakan perasaan kenyang."

Penyelidikan ini mengungkapkan bahwa sebelum operasi, perempuan ini memiliki berat badan 109 kilogram dan memiliki indeks massa tubuh 46. Dia sebelumnya telah menjalani operasi untuk hernia hiatus dan menderita refluks, sleep apnea, hipertensi dan kecemasan.

Jason Downing mengatakan mantan sekretaris hukum dan pemilik usaha kecil ini melakukan banyak penelitian ke berbagai opsi operasi penurunan berat badan. "Margot sangat prihatin tentang keselamatannya dan ingin melakukan jenis prosedur operasi yang paling aman dan paling tidak invasif," kata Downing.

Margot Pegum memilih untuk menjalani operasi balon lambung (IGB) dengan spesialis gastroenterologi Dr George Marinos yang telah melakukan prosedur ini sekitar 720 kali.

"Dr Marinos mengatakan bahwa ia menyampaikan kepada Margot Pegum bahwa mempertimbangkan operasi hernianya, ia memiliki peningkatan risiko perforasi lambung, namun demikian risiko itu tidak cukup tinggi bagi Dr Marinos untuk menganggapnya 'terlalu berbahaya'."

Operasi balon lambung meningkat

Pemeriksaan ini mengungkapkan bahwa setelah prosedur balon lambung (IGB) pertama di bulan April, Margot Pegum merasa frustrasi karena berat badannya tidak turun, jadi dia memesan untuk melakukan prosedur operasi kedua pada bulan Juni untuk lebih meningkatkan balon di lambungnya.

"Saat kembali ke rumah, Margot merasa sedikit tidak nyaman dan bersendawa cukup banyak ... dia mulai sering muntah dan terus muntah sampai malam ... dia banyak sekali muntah," kata Jason Downing.

Putra Margaret Pegum, James Pegum, membawa ibunya ke Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Prince of Wales di mana para ahli bedah melakukan prosedur darurat untuk mengeluarkan balon dari lambungnya. Mereka juga menemukan adanya robekan tiga sampai empat sentimeter di perutnya.

Jason Downing mengatakan bahwa meskipun perawatan pasca-operasi, kondisi Margot Pegum memburuk dan dia meninggal 12 hari kemudian.

 

James Pegum Photo: James Pegum menghendaki dibentuknya lembaga profesional untuk mengkaji operasi menurunkan berat badan. (ABC News: Mazoe Ford)

 

Pemeriksaan, yang diketuai oleh Wakil Pengadilan Koroner negara bagian, Liz Ryan, akan melihat apakah Margot Pegum adalah kandidat yang cocok untuk menjalani operasi ini  mengingat riwayat kesehatannya, apakah informasi yang diberikan cukup dan apakah dia akan memperoleh manfaat jangka panjang dari pemasangan balon di lambung.

Pemeriksaan ini juga akan memeriksa apakah tindak lanjut dari panggilan telepon seharusnya dilakukan untuk memeriksa pemulihan Margot Pegum. Di luar pemeriksaan, putra Margot Pegum mengatakan dia berharap pemeriksa ini akan merekomendasikan bahwa semua operasi penurunan berat badan harus diawasi oleh badan standar profesional.

"Saat ini tidak ada orang yang mengawasi kegiatan dokter dan ahli bedah yang bermaksud baik di seluruh Australia, mereka tidak bertanggung jawab kepada siapa pun kecuali diri mereka sendiri," katanya.

"Setiap keluarga yang melalui apa yang telah kami lalui tidak ingin disalahkan, mereka hanya ingin memastikan bahwa sesuatu dapat dipelajari dan prosedur diterapkan untuk menyelamatkan keluarga lain [dari] kejadian yang telah kami lalui - itu alasan utama kami di sini. "

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-04-04/tewas-setelah-operasi-penurunan-berat-badan/9615540
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement