Rabu 04 Apr 2018 15:33 WIB

Jepang Larang Sebagian Produk Gandum Australia

Azoxystrobin pestisida terdeteksi dalam produk gandum Australia yang diimpor Jepang

Ratusan ribu produk sereal yang mengandung gandum telah ditarik kembali.
Foto: ABC News/Robbert Koenig-Luck
Ratusan ribu produk sereal yang mengandung gandum telah ditarik kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang melarang impor beberapa produk gandum asal Australia setelah produk itu diketahui mengandung kadar pestisida lima kali dari batas normal yang terdeteksi. Ratusan ribu produk sereal yang mengandung gandum sekarang ditarik kembali dari peredaran.

Azoxystrobin pestisida terdeteksi dalam produk gandum Australia yang dikirim dari ITOCHU Corporation, yang tiba pada bulan Agustus 2017. Akibatnya, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Makanan Jepang saat ini menyelidiki dan menganalisis semua pengiriman gandum dari Australia.

Hampir setengah dari 85 ton gandum Australia melalui pengiriman tersebut telah digunakan dalam berbagai produk makanan dan kemungkinan besar sudah dikonsumsi warga. Namun pihak ITOCHU mengatakan kuantitas dan konsentrasi pestisida yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Namun demikian, perusahaan makanan Nissin Cisco secara sukarela menarik kembali 315 ribu produk serealnya. Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Pangan Jepang langsung melarang pengiriman gandum dari ITOCHU, namun larangan ini tidak akan berdampak pada barang ekspor yang sudah mendapat persetujuan.

Tanaman barley Sanderston Photo: ITOCHU meminta maaf tetapi mengatakan kuantitas dan konsentrasi pestisida yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan. (Berita ABC: Simon Royal)

"Pihak ITOCHU mengatakan sesuatu mungkin terjadi antara panen dan pengiriman, mungkin selama proses pembersihan, tetapi mereka masih menyelidikinya," kata Tetsuo Ushikusa dari kementerian tersebut kepada ABC.

"Sangat tidak mungkin kandungan pestisida itu tiba-tiba muncul di ladang pertanian," tambahnya.

"Dalam 14-15 tahun terakhir, azoxystrobin tidak pernah terdeteksi dari impor Australia - bahkan tidak dalam jumlah kecil sekalipun," kata Ushikusa.

Pemerintah Jepang memberikan tenggat waktu bagi ITOCHU hingga 27 April 2018 untuk menyampaikan hasil penyelidikannya. Kementerian itu mengatakan azoxystrobin telah digunakan sebagai fungisida untuk biji-bijian, buah dan sayuran di seluruh dunia dan aman.

Dalam sebuah pernyataan, ITOCHU meminta maaf dan mengatakan pihaknya sedang berupaya keras untuk memastikan hal semacam ini tidak terjadi lagi.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-04-04/jepang-larang-sebagian-produk-gandum-australia/9616354
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement