Kamis 19 Apr 2018 05:13 WIB

Pengawas Senjata Kimia Global Belum Bisa Masuk Douma

Mereka mendapat serangan tembakan senjata ringan dan alat peledak

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Inspektur dari pengawas senjata kimia global belum bisa masuk ke Douma, Suriah, untuk memeriksa lokasi serangan gas yang dicurigai. Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, pada hari Rabu (18/4), bahwa para pejabat keamanan PBB memasuki kota pada hari Selasa. Mereka mensurvei dan menyelidik daerah yang tedampak serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pasukan pemerintah pada  April.

"Namun, Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS) datang dengan tembakan senjata ringan, dan sebuah alat peledak yang diledakkan di dekatnya selama mereka berhenti di lokasi kedua dari dua situs yang mereka kunjungi," kata OPCW dalam sebuah pernyataan seperti dilansir di Aljazirah, Kamis (19/4).

Di lokasi pertama, para pejabat harus mengundurkan diri karena kerumunan besar berkumpul di sana, meningkatkan masalah keamanan. Tidak ada cedera, dan tim PBB kembali ke ibukota Suriah, Damaskus.

"UNDSS akan terus bekerja dengan Otoritas Nasional Suriah, Dewan Lokal di Douma, dan Polisi Militer Rusia untuk meninjau situasi keamanan. Saat ini, kita tidak tahu kapan tim (Misi Pencarian Fakta) dapat dikerahkan ke Douma, "kata pernyataan itu.

Penyebaran seperti itu hanya akan dipertimbangkan setelah disetujui oleh tim keamanan PBB, dan memberikan tim OPCW dapat memiliki akses tanpal hambatan ke situs, tambahnya.

Pasukan Suriah dan Rusia menguasai Douma pada Sabtu ketika para pemberontak mundur dari kota, beberapa jam setelah berakhirnya serangan negara-negara Barat.

Pada hari Selasa, media pemerintah Suriah, SANA, melaporkan secara salah bahwa tim pencari fakta OPCW, yang tiba di Damaskus pada hari Sabtu, telah memasuki Douma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement