REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia memberikan hibah 6 juta dolar Australia (sekitar Rp 60 miliar) kepada produsen gas yang sepenuhnya dimiliki perusahaan Cina. Perusahaan ini disebut-sebut memiliki kaitan dengan Partai Komunis Cina.
Menteri Sumber Daya Alam Matt Canavan mengumumkan pemberian hibah kepada Westside Corporation dan tiga perusahaan gas lainnya bulan lalu. Hibah merupakan Program Percepatan Gas (GAP), yang bertujuan membantu mengembangkan dan mengamankan pasokan gas domestik.
Namun seorang pengamat mengatakan perjanjian hibah tersebut tidak akan menghentikan perusahaan penerima untuk mengirim gas ke luar Australia.
Anak emas Partai Komunis Cina
Westside adalah bagian dari Landbridge Group asal China, yang juga memegang kontrak 99 tahun pengelolaan Pelabuhan Darwin yang kontroversial. Kontrak itu sempat memicu kemarahan Pemerintahan Obama ketika ditandatangani pada tahun 2015.
Pendiri dan pemimpin Landbridge adalah miliarder Ye Cheng, yang merupakan anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC).
Photo: Pemimpin Landbridge Group Ye Cheng bersama Presiden Xi Jinping di Australia tahun 2014. (Supplied: Landbridge)
Dalam sidang Senat Australia di tahun 2015, Direktur Landbridge Mike Hughes membantah bahwa Cheng adalah anggota Partai Komunis. "Dia adalah anggota CPPCC," kata Hughes ketika itu.
"Itu badan penasihat untuk parlemen. Saya rasa ada lebih dari 2.000 delegasi," tambahnya.
Seorang juru bicara Westside kepada ABC menambahkan, "Landbridge adalah perusahaan swasta Cina dan bukan milik negara."
Namun Direktur Eksekutif Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Peter Jennings, mengklaim Landbridge dekat dengan partai yang berkuasa di Beijing. "Anda harus menyadari bahwa Landbridge bertindak sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Cina dalam membuat keputusan investasi asing yang besar di luar negeri," katanya.
Jennings mengatakan Landbridge mendapatkan akses pinjaman lunak dari perbankan Cina karena merupakan anak emas dari sistem politik Cina. "Ada kaitan ke Partai Komunis Cina dan aparat intelijen Cina. Hal itu yang harus kita khawatirkan," katanya.
"Seharusnya di pihak berwenang Australia ada due diligence ketat dalam menilai apakah perusahaan ini pantas mendapatkan insentif 6 juta dolar Australia," tambahnya.
Kepada ABC Menteri Matt Canavan mengatakan bahwa proses penilaian proyek menunjukkan bahwa perusahaan itu memenuhi persyaratan. "Hibah diberikan kepada Westside sebagai pemohon dari perusahaan yang didirikan di Australia, sebagaimana diatur dalam pedoman yang ada," kata Senator Canavan.
Photo: Dari kiri: Menteri Lingkungan dan Energi Josh Frydenberg, Ye Cheng dan menteri perdagangan waktu itu, Andrew Robb. (Twitter: @AndrewRobbAO)
Tak lama setelah meninggalkan Parlemen pada 2016, mantan Menteri Perdagangan Andrew Robb dipekerjakan oleh Landbridge dengan gaji 880 ribu dolar Australia (sekitar Rp 9 miliar) sebagai konsultan ekonomi.
Tahun lalu, Fairfax memperoleh dokumen yang menguraikan kesepakatan konsultasi Andrew Robb dengan perusahaan itu. Di situ disebutkan bahwa selain Landbridge, Robb juga akan dilibatkan oleh Westside sebagai konsultan.
Westside menjual gas ke Asia
Dana 6 juta dolar Australia dari pemerintah yang diberikan kepada Westside dimaksudkan mempercepat pengeboran 10 sumur gas di Greater Meridian Fields yang dikelola perusahaan ini di Bowen Basin di Queensland, mempercepat setahun pengeboran sumur yang sudah direncanakan menjadi tahun 2020.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di ASX, Armor Energy dan Beach Energy, dan perusahaan asal AS Tri-Star Fairfields juga menerima masing-masing 6 juta dolar Australia untuk mengembangkan sumur-sumur baru.
Ketika menyalurkan hibah itu bulan lalu, pemerintah mengatakan dana ini akan turut mendorong "mempercepat pengembangan sumber daya gas di daratan Australia guna meningkatkan pasokan bagi konsumen gas domestik". Namun website Landbridge versi Cina mengatakan "saat ini, gas alam yang diproduksi oleh Westside Corporation Limited terutama dikirim ke Asia Tenggara".
"Westside Corporation Limited secara aktif mencari tambahan aset migas untuk memberikan peluang tambahan bagi Group untuk memasok sumber daya ke pasar Cina," kata website itu.
Sedangkan website Landbridge versi Australia menyebutkan perusahaan ini memasok pasar domestik maupun internasional. "Tidak satu pun gas dari 10 sumur ini akan dipasok ke pasar internasional," kata seorang juru bicara Westside.
"Westside akan menandatangani perjanjian resmi dengan Pemerintah dalam beberapa minggu mendatang. Pengeboran sumur akan dimulai akhir tahun ini," tambahnya.
Menteri Canavan mengatakan bahwa gas yang diproduksi di bawah hibah GAP akan disalurkan untuk pasar domestik. "Permohonannya jelas bahwa pasokan itu untuk pasar yang dituju, yaitu pasar gas domestik di pantai timur (Australia)," kata Senator Canavan.
Westside memiliki perjanjian penjualan gas selama 20 tahun untuk menyediakan hingga 65 Terajoules sehari dari ladang gas Meridian ke proyek Gladstone Liquified Natural Gas (GLNG). "Saat ini 100 persen gas Westside dijual ke GLNG, dalam kontrak yang ditandatangani pada 2014," kata juru bicara Westside.
"Apakah itu kemudian diekspor sudah urusan GLNG dan Westside tidak memiliki kendali," tambahnya.
Gas bisa dikirim ke luar negeri
Panduan dan kesepakatan hibah pemerintah federal menyatakan tujuan hibah adalah untuk memasok aliran gas baru ke konsumen domestik. Tapi Ben Cusack, seorang konsultan dari Bulletpoint yang mempelajari perjanjian hibah, menyatakan tidak ada yang bisa menghentikan Westside menjual gas dari sumur baru ke pasar internasional.
Photo: Mantan Menteri Perdagangan Andrew Robb diangkat menjadi konsultan di perusahaan Landbridge Group. (ABC News)
"Ketentuan kontrak dari perjanjian hibah membuat mereka perlu mengeluarkan uang untuk peralatan modal yang memenuhi syarat," katanya.
"Secara teori, Westside dapat mengembangkan fasilitas pemrosesan gas dan mengirim gas ke luar negeri," lanjutnya.
Senator Canavan mengatakan rincian kemana gas itu disalurkan tidak termasuk dalam aplikasi sampel yang diajukan. "Namun persyaratan ini dinegosiasikan dan ditulis di dalam perjanjian hibah," jelasnya.
Seorang analis dari Wood Mackenzie, Saul Kavonic, mengatakan proyek GLNG yang disuplai Westside saat ini sebagian besar berorientasi ekspor. "GLNG adalah salah satu proyek ekspor LNG yang baru ini dibangun di Australia. Sebagian besar LNG yang diproduksi selama proyek itu dijual ke Kogas, perusahaan Korea Selatan, dan Petronas, perusahaan Malaysia," kata Kavonic.
Bahkan jika tambahan gas yang diproduksi oleh Westside dimasukkan ke pasar domestik, kata Kavonis, dampaknya tidak banyak. "Tambahan delapan hingga 10 sumur yang dibor dalam proyek Meridian tidak akan berdampak nyata terhadap keseluruhan harga gas dan dinamika pasokan dan permintaan," katanya.
"Kira-kira di bawah 1 persen dari permintaan gas domestik secara keseluruhan," tambahnya.
Sementara itu Jennings mengatakan perusahaan terkaita seperti Landbridge tidak membutuhkan dana rakyat Australia untuk membiayai pengembangan gas. "Saya kira hal ini perlu dicermati, khususnya apakah perlu mengeluarkan uang tersebut... kepada perusahaan yang hingga kini sepenuhnya difokuskan pada ekspor gas ke Asia Tenggara dan membuka pasar di China," katanya.
Penerima hibah lainnya
Armor Energy yang terdaftar di ASX mengatakan hibah GAP senilai 6 juta dolar Australia yang mereka terima "sangat membantu" untuk proyek Kincora yang mereka kelola di Surat Basin, Queensland.
Armor mengatakan proyek itu memasok 9 terajoule gas setiap hari ke pasar di pesisir timur Australia. Tiga sumur yang didanai hibah GAP, katanya, akan menambah lebih dua kali lipat output tersebut.
Sementara perusahaan Beach Energy yang berbasis di Adelaide mengatakan kepada ABC pihaknya hanya memasok gas ke pasar domestik. Sedangkan Tri-Star asal AS menyatakan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan pengguna domestik untuk mengambil gas yang dihasilkan dari sumur yang didanai oleh hibah.