Jumat 27 Apr 2018 17:48 WIB

PBB Desak Israel Hentikan Kekerasan di Gaza

Israel dinilai patut bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad al-Hussein mendesak Israel menghentikan kekerasan di perbatasan Jalur Gaza. Ia menilai Israel patut bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Palestina di sana.

"Israel harus menghentikan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan keamanannya di Gaza dan harus bertanggung jawab atas banyak kematian serta cedera yang diderita oleh warga Palestina dalam sebulan terkahir," kata Zeid al-Huseein pada Jumat (27/4), dikutip laman Al Arabiya.

Ia mengatakan, dalam sebulan terakhir, 42 warga Palestina telah tewas akibat kebrutalan pasukan Israel. Sedangkan korban luka telah mencapai 5.500 orang.

Zeid mengaku sangat prihatin atas tewasnya puluhan warga Palestina.

 

"Kehilangan nyawa itu menyedihkan dan jumlah luka yang mengejutkan yang disebabkan peluru tajam hanya menegaskan perasaan bahwa kekuatan yang berlebihan telah digunakan terhadap demonstran (Palestina), tidak hanya sekali, dua kali, tetapi berulang kali," ujarnya.

Sejak akhir Maret lalu, ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza menggelar demonstrasi di dekat pagar perbatasan dengan Israel. Mereka menuntut Israel mengembalikan tanah dan desa yang diduduki Israel setelah Perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Namun aksi ini direspons secara brutal oleh Israel. Mereka tak segan menembaki para demonstran agar tak mendekati pagar perbatasan.Kendati telah mengalami kebrutalan pasukan Israel, warga Palestina di perbatasan Gaza bertekad melanjutkan aksinya. Aksi puncak rencananya digelar pada 15 Mei mendatang, yakni ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement