Senin 30 Apr 2018 15:35 WIB

Jokowi Undang Dua Dubes Korea ke Istana

Dua dubes berbincang bersama di Istana Negara.

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom (kiri) dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il membawa maskot Asian Games XVIII seusai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/4). Presiden Joko Widodo mengapresiasi pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-Un yang berdampak baik bagi perdamaian di kawasan semenanjung Korea.
Foto: Wahyu Putro/Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom (kiri) dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il membawa maskot Asian Games XVIII seusai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/4). Presiden Joko Widodo mengapresiasi pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-Un yang berdampak baik bagi perdamaian di kawasan semenanjung Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengundang dua duta besar asal Korea Selatan dan Korea Utara ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin untuk membahas perdamaian di Semenanjung Korea.

 

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom dan Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang il tiba di halaman istana kepresidenan Jakarta pada sekitar pukul 13.30 WIB.

 

Keduanya kemudian bersama-sama menumpang satu mobil golf dari pintu penjagaan di Istana Negara menuju ke Istana Merdeka.Dubes Kim dan Dubes An terlihat melakukan perbincangan saat berada di kendaraan tersebut.

Presiden Joko Widodo menyambut kedua perwakilan Korea tersebut di salah satu ruangan Istana Merdeka pada pukul 14.00 WIB. Presiden menyalami para perwakilan sebelum melakukan perbincangan.

Posisi Dubes An dan Dubes Kim duduk berhadap-hadapan mengapit posisi duduk Presiden Jokowi. Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabatan tangan saat bertemu pada Jumat (27/4) di zona demiliterisasi yang membelah kedua negara membahas perdamaian kedua Korea.

 

Pertemuan tingkat tinggi antar Korea di Gedung Perdamaian Korea Selatan menghasilkan kesepakatan perdamaian tertuang dalam Deklarasi Panmunjeon.

Poin pertama dalam deklarasi itu akan berupaya membangun kesejahteraan bersama dan persatuan melalui peningkatan hubungan dan kerja sama kedua Korea.

Hal kedua yaitu menekankan pada usaha kedua Korea dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, termasuk menurunkan ketegangan militer agar terhindar dari perang di Semenanjung Korea.

Sedangkan pada poin terakhir, kedua Korea sepakat untuk aktif bekerja sama guna mendirikan sebuah rezim pemerintahan yang permanen dan berdamai secara solid di Semenanjung Korea.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement