Kamis 03 May 2018 14:28 WIB

Indonesia Angkat Isu Kesehatan dan Ekonomi di Pertemuan OKI

OKI akan menggelar Konferensi Tingkat Menteri (KTM) di Dhaka pada 5-6 Mei

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.
Foto: Antara/Teresia May
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia AM Fachir akan menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-45 di Dhaka, Bangladesh, pada 5-6 Mei mendatang. Kinerja OKI akan menjadi salah satu isu yang diangkat Indonesia dalam pertemuan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir atau akrab disapa Tata mengatakan KTM OKI ke-45 mengusung tema "Islamic Values for Sustainable Peace, Solidarity, and Prosperity". Menurut Tata, terdapat beberapa isu yang akan diangkat Indonesia dalam pertemuan ini.

"Pertama adalah upaya meningkatkan kinerja dan kesatuan OKI dalam menghadapi berbagai tantangan global," kata Tata ketika menggelar pertemuan pers di gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (3/5).

Selain itu akan dibahas pula tentang tantangan yang dihadapi negara-negara anggota OKI. Terkait hal ini akan disampaikan kembali usulan Presiden Joko Widodo tentang pembentukan sebuah mekanisme bersama guna menyelesaikan perselisihan atau perpecahan yang terjadi di antara negara-negara anggota OKI.

"Intinya salah satu isu yang akan jadi perhatian delegasi indonesia adalah bagaimana OKI meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi dari proses pengambilan keputusan dan kerjanya OKI.Karena kita melihat selama ini banyak sekali hal-hal yang kurang sesuai dengan yang kita harapkan dari proses kerjanya OKI sendiri," kata Tata menerangkan.

Dalam KTM OKI ke-45 Indonesia akan turut mengangkat isu tentang peningkatan upaya kerja sama dalam bidang kesehatan dan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement