REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu Perdana Menteri (PM) Cina, Li Keqiang. Pertemuan ini diagendakan, Senin (7/5), di Istana Kepresidenan, Bogor.
Kepala Divisi Humas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahas S Cahyono berharap dalam pertemuan ini Jokowi tak hanya membahas mengenai isu perdagangan dan investasi yang selama ini digaungkan oleh pemerintah ketika menjamu tamu negara. Namun, khusus pertemuan ini, KSPI meminta agar Presiden Jokowi bisa membahas juga banyaknya tenaga kerja asing (TKA) yang tidak memiliki keahlian yang masuk ke Indonesia.
"Kalau harapan kami mudah saja, pertama tujuan investasi ini kan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan lapangan kerja, itu kami setuju. Nah untuk TKA (Cina) yang non-skill ini tolong ditegaskan lagi, kan sudah ada aturannya," ujar Kahar dihubungi Republika, Ahad (6/5).
Kahar menjelaskan, investasi dari Cina memang semakin meningkat setiap tahun. Hal itu bisa berdampak baik bagi pemerintah yang sedang menggenjot pembangunan dan perekonomian.
Namun, jangan dilupakan juga kaitannya dengan lapangan kerja yang sekarang semakin banyak digunakan TKA non-skill, khususnya mereka yang datang dari Cina. Jika TKA yang berkontribusi dalam sebuah investasi adalah mereka yang memang memiliki skil tertentu dan tidak miliki pekerja lokal, hal tersebut tak jadi persoalan.
Masalahnya saat ini banyak pekerja lokal non-skill di sekitar kawasan investasi yang justru tergerus karena investor tersebut justru membawa pekerja level bawah. "Ini yang kita harapakan dibahas dalam pertemuan (Jokowi dan PM Cina)," ujar Kahar.
Kunjungan Li ke Indonesia merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat PM Cina untuk periode lima tahun keduanya pada Maret 2018. Li terakhir kali mengunjungi Indonesia pada tahun 2008 saat masih menjabat sebagai wakil perdana menteri negara berpenduduk terbesar di dunia itu.
Kunjungan Li juga menandai lima tahun kemitraan strategis dan komperehensif Indonesia-Cina dan 15 tahun kemitraan strategis ASEAN-Cina. Selama kunjungan di Indonesia nanti, Li dan Jokowi akan mengeluarkan pernyataan bersama dan menandatangani beberapa dokumen kerja sama berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi.
Setelah dari Indonesia, PM Li Keqiang akan terbang ke Jepang. PM Li melawat ke Jepang atas undangan PM Jepang Shinzo Abe sekaligus menghadiri pertemuan para pemimpin China, Jepang, dan Korea Selatan.