REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Dalam penampilan pertamanya sejak kehilangan kekuatan partainya, mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengatakan raja akan menentukan posisi siapa perdana menteri berikutnya. Ini karena tidak ada satu partai pun yang mendapat mayoritas sederhana.
”Menurut Konstitusi, itu akan didasarkan pada siapa yang memiliki keyakinan mayoritas di Dewan Rakyat," katanya dalam konferensi pers pada Kamis pagi (10 Mei), seperti dilansr Strait Timer.com. "Kami mempercayai kebijaksanaan Raja untuk membuat pilihan terbaik," ujarnya sebagai isyarat darinya adanya sebuah indikasi bahwa dia tidak akan memberikan kekuasaan.
Hasil resmi Komisi Pemilihan pada awal Kamis pagi menunjukkan bahwa Pakatan Harapan (PH) dan sekutunya telah melampaui 112 kursi yang dibutuhkan di 222 kursi parlemen dengan 121 kursi. Koalisi Barisan Nasional memenangkan 79. Pemimpin PH, mantan perdana menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad, (92 tahun), juga telah mengklaim kemenangan pada Kamis pagi.
Partai-partai anggota PH memperebutkan pemilihan di bawah logo Parti Keadilan Rakyat (PKR), memenangkan 104 kursi. Namun anggota PH Democratic Action Party (DAP) yang menggunakan logo sendiri di Sabah dan Sarawak, mampu memenangkan sembilan kursi, dan Partai Warisan Sabah yang mengatakan akan mendukung PH memenangkan delapan kursi.
Dalam pidato delapan menit berbahasa Melayu, Najib juga mengatakan dia menerima putusan rakyat dan bahwa Barisan Nasional (BN) berkomitmen untuk menghormati prinsip-prinsip demokrasi parlementer. Dia mengatakan dia berkomitmen untuk memastikan keputusan terbaik untuk kepentingan rakyat dan negara.
"Malaysia adalah negara yang istimewa, saya dan rekan-rekan saya merasa terhormat telah memimpin negara. Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan saya di BN lagi, dan kepada keluarga mereka atas dukungan mereka untuk BN," kata Najib, terdengar dengan suara penuh emosional.
Dia memulai pernyataannya dengan mencatat bahwa ada rumor malam sebelumnya bahwa Dewan Keamanan Nasional telah bertemu dan akan mengumumkan keadaan darurat."Itu kebohongan lain, tidak ada pertemuan seperti itu," katanya.
Najib juga mencatat bahwa sejak dia mengambil alih pada tahun 2009, pemerintahannya telah berusaha yang terbaik untuk menjamin kualitas hidup masyarakat dan masa depan generasi berikutnya.
"Tingkat kemiskinan adalah yang terendah, kami memiliki infrastruktur kelas dunia dan ekonomi telah berkembang ke tingkat yang dapat kami banggakan sebagaimana diverifikasi oleh IMF dan Bank Dunia," katanya.