Selasa 29 May 2018 04:50 WIB

Mengenal Sang Tangan Kanan Kim Jong-un

Ia duduk di samping Kim Jong-un selama pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae In

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nidia Zuraya
Dalam foto yang diambil pada 26 Mei 2018 tampak Presiden Korea Utara, Kim Jong Un (kanan) sedang berbicara dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (tengah). Di sebelah kiri Jong-un adalah Kim Yong Chol yang merupakan mantan kepala intelijen militer yang sekarang menjadi wakil ketua Komite Pusat partai berkuasa Korea Utara yang ditugasi hubungan antar Korea.
Foto: Blue House via AP
Dalam foto yang diambil pada 26 Mei 2018 tampak Presiden Korea Utara, Kim Jong Un (kanan) sedang berbicara dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (tengah). Di sebelah kiri Jong-un adalah Kim Yong Chol yang merupakan mantan kepala intelijen militer yang sekarang menjadi wakil ketua Komite Pusat partai berkuasa Korea Utara yang ditugasi hubungan antar Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, Dia selalu ikut perjalanan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un ke Cina. Ia juga duduk di samping Kim Jong-un selama pertemuan dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In di lokasi denuklirisasi.

Selain itu, ia pun mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo di Pyongyang untuk mendiskusikan pertemuan Korut-AS di Singapura pada 12 Juni 2018 mendatang. Namun, sebenarnya siapa pria ini? Pria ini nampaknya memiliki peran penting di Korea Utara di luar keluarga Kim Jong-un.

Baca juga, Trump Ancam Kim Jong-un Bisa Bernasib Sama dengan Qaddafi

Dilansir majalah Time, ia adalah Kim Yong Chol. Ia merupakan Wakil Ketua Komite Pusat Partai Buruh yang sangat kuat di Korut. Ia juga merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Biro Pengintaian Umum Korut, dan ahli strategi kunci. Jika AS dan Korut ingin mencapai kesepakatan terkait denuklirisasi, maka Kim Yong Chol memiliki andil yang besar.

"Karena denuklirisasi adalah isu utama dari pertemuan dua Korea dan Sino-Korut, Kim Jong Un selalu bersama dengan Kim Yong Chol. Ia adalah seorang operator yang cerdas dalam urusan nuklir dan militer," kata Cheong Seong Chang dari Institut Sejung Korea Selatan, pada majalah Time.

Kim Yong Chol yang lahir pada 1946 telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk militer. Ia juga mengambil bagian dalam KTT antar Korea pada awal 1990-an.

Selain itu, pria 72 tahun ini pernah memimpin tim keamanan untuk Presiden Korsel Kim Daejung dan KTT Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il pada tahun 2000. Belum lagi partisipasinya dalam pertemuan antar Korea tahun 2006 dan mengambil bagian dalam pembicaraan Menteri Pertahanan kedua Korea sebagai jenderal pada 2007.

Meskipun demikian, ia juga sangat kontroversial. Korsel sempat menyalahkan Kim Yong Chol karena menenggelamkan kapal angkatan lautnya, Cheonan pada 2010. Kerabat dari 46 pelaut yang marah memprotes kedatangannya ke Korsel sebagai utusan Korut dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeong Chang pada Februari lalu.

Akan tetapi, di balik dirinya yang kontroversial, Kim Yong Chol adalah orang yang meminta maaf terkait pelarangan media Korsel untuk meliput pertunjukan K-pop di Pyongyang bulan lalu. "Hai, saya Kim Yong Chol, orang yang anda salahkan karena tenggelamnya Cheonan. Saya pikir hal yang salah menghalangi liputan media dan syuting," kata dia kala itu.

Terlepas dari kerendahan hati itu, Kim Yong Chol sebenarnya memiliki reputasi yang sinis. Selama pertamuan antar Korea pada 2007, ia menolak tawaran dari Seoul dengan mengatakan, "Apakah anda memiliki koper lain? Mungkin anda memiliki koper proposal lain," kata dia, dikutip dari North Korea Leadership Watch.

Sikap kasar itulah yang mungkin bisa menjelaskan mengapa ia diturunkan ke Kolonel Jenderal dan kemudian dipulihkan sebagai jenderal bintang empat pada 2012. Kim Yong Chol memiliki hubungan yang dekat dengan Kim Jong Il serta ibu Kim Jong Un, Ko Young Hui.

Dia bahkan sempat menjadi pengawal Kim Jong Il. Dia sekarang mengepalai gabungan badan intelijen sipil dan departemen hubungan antar Korea.

Baca Juga: Pensiunan Guru Sebut Tulisan Trump Sangat Buruk

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement