Sabtu 02 Jun 2018 04:50 WIB

Najjar Berseragam Putih Namun Tetap Ditembaki Militer Israel

Perempuan berusia 21 tahun itu ditembak mati tentara Israel di dekat Khan Yunis.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Razan Al-Najar, paramedis Palestina yang ditembak tentara Israel di perbatasan Gaza.
Foto: Reuters
Razan Al-Najar, paramedis Palestina yang ditembak tentara Israel di perbatasan Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina menyebut tentara Israel tetap menargetkan petugas medis, kendati mereka mengenakan pakaian putih. Hal itu diungkapkannya mengomentari tewasnya paramedis perempuan Palestina bernama Razan Al-Najjar.

"Najjar adalah seorang sukarelawan dari kementerian, mengenakan seragam putih, (yang artinya) seorang petugas medis, ketika dia ditembak di dada," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dilansir di Arab News, Jumat (1/6).

Perempuan berusia 21 tahun itu ditembak mati tentara Israel di dekat Khan Yunis, di selatan wilayah pagar perbatasan Gaza pada Jumat (1/6). Najjar adalah paramedis yang biasa membantu warga Palestina yang menjadi korban serangan tentara Israel sejak akhir Maret lalu.

Baca: Paramedis Belia Palestina Tewas di Tengah Aksi Demonstrasi

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang memeriksa laporan itu. Ia berdalih apa yang dilakukan militer Israel adalah upaya membela diri karena adanya ribuan perusuh berkumpul di lima lokasi di sepanjang perbatasan. Para demonstran itu membakar ban di dekat pagar dan berusaha merusak infrastruktur keamanan.

Militer Israel mengarahkan tembakan pada kendaraan militer dan seorang warga Palestina yang mencoba menyeberang untuk menanam granat. Serangan militer Israel ini adalah yang terburuk sejak perang pada 2014 di Gaza. Demonstrasi dan bentrokan mematikan di sepanjang perbatasan dimulai pada 30 Maret lalu.

Aksi protes itu menuntut agar orang-orang Palestina yang diusir dalam perang pada 1948, bisa kembali ke kampung halamannya. Puncak aksi tersebut terjadi pada 14 Mei ketika 61 orang Palestina tewas dalam bentrokan yang bertepatan dengan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Dilansir di Reuters, seorang sanksi mata di lokasi kejadian yang menolak disebutkan namanya mengatakan Najjar mengenakan seragam putih dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi di tengah kerumunan demonstran. Namun, tentara Israel tetap melepaskan tembakan dan mengenai dada petugas medis itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement