Kamis 07 Jun 2018 12:53 WIB

Qatar Bantah Tuduhan Halangi Penduduk Pergi ke Saudi

Qatar justru menyebut Saudi yang memutus akses jalan darat dan udara

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pintu perbatasan Qatar-Arab Saudi di Salwa.
Foto: saudigazette
Pintu perbatasan Qatar-Arab Saudi di Salwa.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar membantah telah melarang warganya melakukan ziarah ke Arab Saudi karena hubungan yang masih tegang. Qatar News Agency (QNA) melaporkan pemerintah Qatar tidak pernah melarang penduduknya untuk pergi ke Saudi.

Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Qatar menuding balik Arab Saudi yang disebut terus menghalangi. Menurutnya, Saudi menerapkan langkah-langkah yang menghambat penduduk Qatar pergi ke Saudi dengan memutus akses jalan darat dan udara ke Jeddah dari Doha.

Hingga saat ini, Saudi masih menerapkan blokade. Kementerian mengutip kasus-kasus warga Qatar yang dilarang melakukan umrah di masa lalu, serta keluhan tentang kesulitan dalam berkomunikasi dengan perusahaan Haji dan Umrah bersertifikat di Arab Saudi.

Kementerian Qatar mengatakan Arab Saudi harus memisahkan hak agama dari perselisihan politik. Sehari sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menuduh Qatar melarang warganya dan penduduk melakukan umroh.

Saudi menegaskan kemarin bahwa warga Qatar selalu diterima meski harus menggunakan jasa operator tur dan maskapai selain milik Qatar. Saudi mengatakan mereka menyambut orang Qatar untuk melakukan ritual umrah Ramadhan.

"Penduduk Qatar diizinkan untuk terbang ke Jeddah melalui semua maskapai kecuali Qatar Airways," katanya.

Pada Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi ke Qatar. Mereka menuduh negara Teluk yang kaya gas ini mendukung terorisme dan menjalin hubungan dekat dengan Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement