Sabtu 09 Jun 2018 18:48 WIB

Taliban Diminta Gencatan Senjata demi Hormati Idul Fitri

Gencatan senjata akan berlaku hingga 20 Juni atau setelah hari raya Idul Fitri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Didi Purwadi
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).
Foto: Reuters
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendesak Taliban merespons positif inisiatif gencatan senata yang diusulkan Pemerintah Afghanistan. Menurut Rusia, hal tersebut dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian.

"Kami mendesak Taliban untuk bereaksi positif terhadap inisiatif ini. Keputusan ini akan menjadi langkah menuju perdamaian, memungkinkan warga Afghanistan merayakan liburan (Idul Fitri) tanpa rasa takut untuk hidup mereka dan orang-orang yang mereka cintai," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada Jumat (8/6), dikutip laman Xinhua.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani untuk pertama kalinya, mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban pada Kamis (7/6). Gencatan senjata akan berlaku hingga 20 Juni mendatang atau setelah umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri.

"Gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban untuk menginstrospeksi bahwa kampanye kekerasan mereka tidak memenangkan hati dan mereka, tapi lebih jauh mengasingkan," kata Ghani melalui akun Twitter-nya, dikutip laman Aljazirah.

"Dengan pengumuman gencatan senjata, kami melambangkan kekuatan pemerintah Afghanistan dan kehendak rakyat untuk resolusi damai terhadap konflik Afghanistan," ujar Ghani menambahkan.

Keputusan gencatan senjata diumumkan setelah ulama di seluruh Afghanistan melakukan pertemuan di Kabul pekan ini dalam rangka membahas fatwa tentang aksi bom bunuh diri. Dalam pertemuan itu, para ulama Afghanistan dilaporkan merekomendasikan gencatan dengan Taliban.

Ghani menerima dan mendukung rekomendasi tersebut. Ia menetapkan gencatan senjata akan berlangsung hingga 20 Juni.

Namun pengumuman gencata senjata ini belum direpons oleh Taliban. Dengan demikian belum diketahui apakah gencatan senjata akan tetap terlaksana sesuai yang diinginkan Pemerintah Afghanistan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement