REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Lembaga Pemasyarakatan Risdon di Hobart Australia dilanda kerusuhan, Senin pagi (18/6). Kerusuhan mengakibatkan empat petugas LP terluka parah.
Para narapidana di LP berkeamanan maksimum diyakini melakukan penyerangan terhadap petugas di saat mereka dikeluarkan dari sel pagi ini. Mereka kemudian melakukan penyerangan kepada petugas sehingga empat di antaranya harus dilarikan ke RS untuk mendapatkan perawatan.
Salah satu petugas mengalami cedera parah di bagian kepala. Kerusuhan diyakini dipicu pengenalan kembali seorang narapidana ke penjagaan maksimum.
Luka para petugas itu disebabkan pukulan dana tendangan narapidana, bukan dengan senjata. Tom Lynch dari Serikat Pekerja Sektor Publik, yang mewakili petugas LP, mengatakan serangan itu terjadi tanpa peringatan.
"Ini serangan buruk dan direncanakan terhadap petugas lapas yang menjalankan tugas mereka. Saya berharap narapidana yang terlibat ditindak," katanya.
Lynch tidak bersedia mengomentari apakah insiden ini mencerminkan betapa bergejolaknya LP tersebut. Namun dia mengatakan kerusuhan ini menunjukkan betapa berbahayanya pekerjaan petugas LP.
"Ketika para petugas ini pergi kerja setiap hari mereka perlu bersiap untuk kekerasan semacam itu. Ini sangat sulit dilakukan oleh petugas. Kita harus ingat ini mungkin tempat kerja yang sangat berbahaya bagi para petugas lapas," katanya.
Lynch mengatakan dia akan meninjau insiden itu bersama pengelola LP. "Insiden ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
"Pada tahap ini saya tidak akan berkomentar mengenai prosedur dan protokol bagi perlindungan anggota kami. Saya selalu meminta standar keselamatan tertinggi bagi anggota kami tetapi kami akui ini lingkungan kerja yang sulit."
"Kami akan menangani permasalahan yang muncul dari insiden hari ini dengan pengelola LP," tambahnya.
Kelompok respons taktis LP serta polisi dan petugas TKP juga sudah berada di LP tersebut. LP Risdon kini dinyatakan tertutup oleh Departemen Hukum dan Pemasyarakatan untuk memastikan ada cukup petugas yang menangani insiden itu.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.