Kamis 21 Jun 2018 14:45 WIB

AS Identifikasi Situs Uji Coba Rudal Terbesar Korut

Trump sebut Kim sudah janji untuk membongkar situs uji coba rudalnya ini

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Rudal Korea Utara
Foto: republika
Rudal Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi sebuah situs uji coba rudal di Korea Utara (Korut), bernama Sohae Satellite Launching Ground. Sohae diperkirakan merupakan fasilitas pengujian rudal terbesar milik Korut yang baru diketahui.

Menurut seorang pejabat AS, situs ini sering digunakan untuk menguji mesin rudal balistik jarak jauh. "Korea Utara telah menggunakan situs ini untuk menguji mesin propelan cair untuk rudal balistik jarak jauhnya," ujar pejabat tersebut yang berbicara secara anonim, Rabu (20/6).

Pada 12 Juni lalu setelah KTT Singapura, Presiden AS Donald Trump menyatakan pemimpin Korut Kim Jong-un telah berjanji untuk membongkar salah satu situs uji coba rudalnya sebagai bagian dari konsesi paling konkrit dari Korut. Namun Trump saat itu tidak menyebutkan nama situs yang akan ditutup.

Sejauh ini belum ada pengumuman mengenai kapan penghancuran situs uji coba Korut akan dilakukan. Pyongyang juga belum secara terbuka menegaskan bahwa Kim telah membuat komitmen seperti itu.

Meskipun Trump memuji KTT Singapura dengan menyebutnya sebagai sebuah keberhasilan, sejumlah pihak masih merasa skeptis terhadap Korut. Pyongyang, yang telah menolak perlucutan senjata nuklir sepihak, tampaknya belum membuat komitmen nyata dalam deklarasi tertulis bersama.

Kelompok pemantau Korut yang berbasis di AS, 38 North, mengatakan dalam sebuah analisis di akhir pekan lalu, tidak ada tanda-tanda kegiatan apapun yang menunjukkan pembongkaran Sohae Satellite Launching Ground atau tempat uji coba rudal lainnya.

Hanya sedikit informasi yang diketahui tentang Sohae Satellite Launching Ground, yang terletak di Tongchang-ri. Kantor berita Korut KCNA melaporkan, Sohae didirikan pada 2008 dan memiliki fasilitas penelitian untuk pengembangan rudal, serta menara yang dapat mendukung pembuatan rudal balistik.

Situs ini telah digunakan untuk menguji mesin Paektusan yang dibangun untuk rudal balistik jarak jauh seperti Hwasong-15. Korut memang memiliki fasilitas pengujian rudal lainnya, tetapi jika situs Sohae benar ditutup, maka akan menjadi langkah signifikan bagi Korut karena situs ini merupakan yang terbesar.

"Uji coba rudal tidak hanya dilakukan di Tongchang-ri, sehingga tidak selalu berarti semua ICBM (rudal balistik antarbenua) akan dinonaktifkan. Tetapi yang paling terkenal adalah situs ini, jadi ada makna simbolis besar jika situs ini ditutup," kata Moon Hong-sik, peneliti di Institute for National Security Strategy di Korsel.

Yang Uk, peneliti senior di Korea Defence and Security Forum, setuju bahwa penutupan situs pengujian Sohae akan menjadi isyarat simbolis dari langkah Korut untuk secara teknis menonaktifkan pengembangan rudalnya.

"Sohae secara teknis telah digunakan sebagai lokasi pengujian 'mesin'. Korea Utara telah selesai mengembangkan Baekdu Engine, jadi tidak akan ada masalah bagi mereka untuk tetap menjalankan program rudal ICBM bahkan jika mereka menutup situs Sohae," ungkap Yang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement