REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mendesak negara-negara Amerika Latin untuk mengisolasi Venezuela. Pence bertemu dengan Presiden Ekuador Lenin Moreno sebagai bagian dari tur Amerika Latin.
"Satu ancaman khusus terhadap keamanan kolektif kita yang ada di (pikiran kita) adalah keruntuhan berkelanjutan Venezuela menjadi kediktatoran, perampasan dan keputusasaan," kata Pence dalam konferensi pers dengan Moreno.
Ia mengatakan AS dengan hormat mendesak Ekuador dan semua sekutu AS di seluruh wilayah untuk mengambil langkah-langkah lebih dalam mengisolasi rezim Maduro.
Pence juga menawarkan bantuan dua juta dolar AS ke Ekuador untuk menangani arus pendatang yang terus meningkat dari Venezuela. Jumlah pengungsi ini terus bertambah di agensi layanan sosial di negara-negara seluruh Amerika Latin.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam pernyataan Pence terkait isolasi Venezuela. "Mike Pence yang sakit dan obsesif sedang berkeliling Amerika Latin dan dia berkampanye. Dia telah gagal dalam mini-tour Amerika Selatan ini," kata Maduro dalam siaran televisi.
Pada Rabu, Maduro menyebut Pence sebagai "ular berbisa dan beracun". Ia bersumpah untuk mengalahkan upaya Washington dalam menjatuhkan kekuasaannya.
Baca juga, Presiden Venezuela Sebut Wapres AS Ular Berbisa.
Washington telah memberlakukan sanksi terhadap Venezuela, termasuk melarang warga Amerika bekerja dengan sekelompok pejabat tinggi Venezuela dan menghalangi investor AS untuk membeli obligasi yang baru diterbitkan.
Presiden Ekuador Moreno tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan pengisolasian Venezuela. Ia juga tidak mendesak keterlibatan sekretaris jenderal PBB dalam penanganan krisis ini. "Kami percaya bahwa solusi untuk Venezuela hanya dapat diselesaikan oleh Venezuela," katanya.
Moreno mengatakan, Ekuador telah menerima hampir 150 ribu warga Venezuela dan prihatin tentang krisis kemanusiaan di sana. Menurut Moreno Ekuador berusaha memperbaiki hubungan dengan AS, yang renggang selama pemerintahan Rafael Correa, sekutu sosialis Maduro.
AS dan Ekuador pernah bersepakat untuk bertukar informasi mengenai perdagangan narkoba dan kejahatan internasional. Namun kerja sama ini dihentikan saat Correa berkuasa.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan, hampir satu juta orang Venezuela meninggalkan negara itu dari 2015 hingga 2017. Ini didorong oleh kelaparan, pengangguran dan meningkatnya risiko penyakit.
Presiden Venezuela, Maduro mengatakan situasi Venezuela adalah hasil dari "perang ekonomi" yang dilancarkan terhadapnya oleh politisi oposisi dengan bantuan Washington.
Sementara itu, Produksi minyak negara OPEC ini telah menurun tajam. Ekspor perusahaan minyak negara bagian Petróleos de Venezuela S.A. (PDVSA) turun 32 persen pada paruh pertama Juni dibandingkan dengan Mei.