Rabu 11 Jul 2018 02:53 WIB

Iran Tidak Kurangi Produksi Minyak

Wakil presiden mengatakan AS tengah mengurangi penjualan minyak Iran.

Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri.
Foto: Fars Today
Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri mengakui sanksi Amerika Serikat (AS) akan merugikan negaranya. Namun, negara tersebut tidak akan pernah mengurangi produksi minyaknya.

Jahangiri mengatakan, Washington tengah berusaha menghentikan ekspor Iran berupa petrokimia, baja dan tembaga. Selain itu, AS juga berupaya mengganggu layanan pelabuhan dan pengiriman Iran.

"Amerika berusaha mengurangi penjualan minyak Iran, sumber pendapatan penting kami, ke titik nol," katanya, dilansir kantor berita Fars, Rabu (11/7).

Pada Mei, Presiden AS Donald Trump menyatakan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan akan menerapkan sanksi. Departemen Luar Negeri AS menyatakan, telah mendorong banyak negara agar berhenti mengimpor minyak dari Iran mulai November. Amerika Serikat, katanya, tidak menjamin dampak pengabaian oleh setiap negara yang melakukan bisnis dengan Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran dan bank sentral telah mengambil sejumlah langkah untuk memfasilitasi operasional perbankan di tengah ancaman sanksi AS. Namun, Jahangiri tidak merinci langkah seperti apa yang dilakukan.

Kementerian perminyakan Iran menyatakan ekspor minyak mentah pada Juni mencapai 2,2 juta barel per hari. Angka ini tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan April dan Mei yang menapai 2,4 juta barel per hari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement