REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Selama 17 hari, Adisak Wongsukchan terus berjaga di daerah pegunungan yang mengelilingi Gua Tham Luang, Thailand. Pasalnya, putranya yang berusia 14 tahun, Akarat Wongsuchan, terperangkap dengan 11 rekan setim dan pelatih sepakbolanya.
Dia pun khawatir tentang bagaimana Akarat bisa bertahan hidup di dalam Gua Tham Luang, bagaimana dia akan mengatasi dalam kegelapan, apa yang akan dia makan dan minum.
Namun pada Selasa (10/7) malam, Wongsukchan telah menuruni gunung, sehingga pertanyaan-pertanyaan itu pun memudar di kegelapan malam. Seperti dilaporkan CNN//, Wongsukchan mengaku sangat senang dan menghargai upaya penyelamatan internasional yang membantu menyelamatkam putranya dan tim sepak bola Wild Boars.
Selama hampir tiga pekan, menurut Wonsukchan, dirinya kerap mengamuk tidak jelas dan hanya memfokuskan perhatiannya untuk mendukung tim yang akan menyalamatkan putranya. Namun, saat ini Wonsukchan telah fokus untuk memeluk putranya yang kini telah bersama dengan tim dan pelatihnya. Menurut dia, putranya sudah mulai pulih di rumah sakit di Chiang Rai dan dirinya tak sabar untuk memeluknya.
"Aku ingin memeluknya dan aku ingin mengatakan padanya bahwa aku bahagia," kata Wongsukchan.
Seperti diketahui, lebih dari 100 spesialis dan ribuan staf pendukung telah terlibat dalam upaya penyelamatan yang berlangsung hampir tiga pekan. Operasi itu dimulai setelah 13 orang hilang pada 23 Juni lalu, dan ditemukan terperangkap dalam gua lantaran terjadi banjir.
Operasi penyelamatan itu kemudian berubah menjadi operasi internasional yang rumit, sehingga melibatkan para ahli dari seluruh dunia yang terbang ke kawasan Thailand untuk membantu.
Pada hari Selasa (10/7), akhirnya anak kedua belas dan pelatihnya bisa diselamatkan. Sementara, putra Wongsukchan sendiri diselamatkan pada malam sebelumnya. Tetapi, dia masih ingin berada di lokasi karena dia memutuskan untuk tinggal bersama para orang tua yang anak-anaknya belum diselamatkan.
"Aku berjanji pada orang tua yang lain, aku akan menunggu dan keluar bersama. Aku tidak akan meninggalkan mereka. Kita akan pergi bersama," kata Wongsukchan.