Rabu 11 Jul 2018 13:27 WIB

Korban Tewas Banjir Jepang Meningkat Jadi 176 Orang

Korban paling banyak ada di Kurashiki dengan lebih dari 40 orang tewas

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas penyelamat terus mencari korban hilang di Kota Kumano, Prefektur Hiroshima, sebelah barat Jepang, (9/7), usai bencana banjir bandang..
Foto: AP
Petugas penyelamat terus mencari korban hilang di Kota Kumano, Prefektur Hiroshima, sebelah barat Jepang, (9/7), usai bencana banjir bandang..

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang melanda Jepang telah menyebabkan 176 orang tewas. Jumlah korban telah dikonfirmasi oleh Pemerintah Jepang, Rabu (11/7).

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengunjungi pusat evakuasi di Kurashiki. Sebanyak lebih dari 40 orang dilaporkan tewas di kota itu akibat sungai yang meluap dan menyapu permukiman warga.

Menurut Suga, proses evakuasi dan penyelamatan masih berlangsung di sejumlah daerah. "Pemerintah telah memobilisasi 75 ribu tentara dan pekerja darurat serta 80 helikopter untuk upaya pencarian dan penyelamatan (korban)," ujarnya, dikutip laman Fox News.

Sementara itu, ribuan rumah tak lagi mendapat pasokan air bersih dan listrik. Hal ini karena bencana telah menyebabkan infrastruktur air dan listrik Jepang hancur.

Sebelumnya Suga mengatakan pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 2 miliar yen guna mempercepat pengiriman pasokan dan dukungan lainnya ke pusat evakuasi serta penduduk. Sejak akhir pekan lalu, Jepang diguyur hujan lebat. Hal itu memicu terjadinya banjir dan tanah longsor.

Lebih dari 1,6 juta warga Jepang telah diperintahkan untuk mengungsi ke tempat yang aman. Selain menelan korban jiwa, hujan lebat juga telah menyebabkan sektor industri Jepang lumpuh.

Di industri otomotif, misalnya, dua pabrikan mobil Jepang, yakni Mitsubishi Motors dan Mazda, menghentikan kegiatan produksi. Hal ini akibat tak bisa mendapatkan pasokan bahan dan suku cadang.

Bencana banjir dan tanah longsor telah memaksa Abe membatalkan rencana kunjungannya ke Eropa dan Timur Tengah pekan ini. Ia akan memantau dan mengawasi langsung proses tanggap darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement