REPUBLIKA.CO.ID, KAMBALDA -- Apa yang akan terjadi jika kota Anda kehilangan kantor bank, dokter, dan pom bensin nyaris bersamaan? Kondisi itulah yang dialami penduduk Kambalda, kota pertambangan Australia Barat, yang kini bertahan hidup.
Kota ini dibangun menyusul ditemukannya nikel pada 1966 dan tambang nikel sulfida pertama di Australia, yang dikenal sebagai poros Silver Lake. Pekerja yang keluar- masuk tadinya tidak diperbolehkan di sini. Namun, belakangan mulai dibangun kamp-kamp pekerja sementara.
Sejak krisis keuangan global melanda, populasi Kambalda berkurang dari 2.689 tahun 2006 menjadi 2.539 orang pada 2016. Rendahnya harga bahan baku baja menyebabkan empat tambang nikel terbesar di Kambalda tutup dalam tiga tahun terakhir, yang terbaru yaitu Tambang Long yang bersejarah. Beroperasi sejak 1970-an, tambang ini mem-PHK 62 pekerja, yang tampaknya akan segera diserap industri tambang lainnya.
Bagi ayah dan anak Graham dan Wayne Lester, tambang Long memiliki makna tersendiri. "Bukan sekadar tambang. Saya malah dibesarkan di sana," kata Wayne.
Kesulitan terus melanda penduduk kota setelah satu-satunya klinik bedah menutup praktiknya akhir bulan ini.
Graham dan Wayne Lester.
Bank ditutup
Selain itu, satu-satunya kantor bank pun menyusul tutup pada September, bersamaan dengan pompa stasiun bensin yang akan diperbaiki setidaknya empat bulan lamanya. Menurut Graham Eldridge yang mengelola hotel di sana, penutupan bank menyebabkan dia harus menempuh 60 kilometer, tiga kali seminggu, untuk menyetorkan uangnya di kota terdekat, Kalgoorlie-Boulder.
"Ada sekitar 4.000 orang di kota ini dan semuanya harus ke Kalgoorlie," ujarnya.
Graham mengajukan petisi memprotes penutupan bank di kotanya. (ABC Goldfields-Esperance: Nathan Morris)
Penutupan bank ini menyusul langkah Bank ANZ meninggalkan Kota Goldfields, Norseman, dan Southern Cross dua tahun lalu. Pekerja bernama John Bliss mengumpulkan lebih 1.500 tanda tangan memprotes penutupan bank itu.
Bank ANZ mengatakan, hanya 10 persen pelanggan Kambalda yang menggunakan kantor cabangnya, sebagian besar memilih internet atau mobile banking. Pensiunan Lexie Tisdell mengatakan, dia secara teratur menggunakan cabang bank ini.
"Saya menggunakan ANZ selama lebih dari 30 tahun. Hilangnya layanan di kota kecil ini mengecewakan," katanya.
Tisdell menyatakan, lebih prihatin lagi dengan hilangnya pompa bensin satu-satunya di Kambalda. Dalam pernyataannya, BP Australia mengatakan, pompa bensin di sana akan ditutup selama empat bulan mulai September. Perusahaan ini menjelaskan, penutupan dilakukan terkait dengan meningkatkan tangki penyimpanan bahan bakar.
Dokter pun pergi
Layanan Kesehatan Jupiter pada Mei mengumumkan keluar dari Kambalda. Pemkot Coolgardie yang membawahkan kota ini menyubsidi klinik tersebut sekitar 60 ribu dolar AS per tahun, menyediakan dua rumah dan mobil untuk para dokter.
Pimpinan Dewan Kota Coolgardie, Malcolm Cullen, mengatakan, kini negosiasi dengan penyedia medis lainnya. Tapi, Cullen mengakui kini semakin sulit menarik dokter datang praktik ke pedalaman.
Ternyata, tidak semua hal memprihatinkan di kota ini. Tambang emas St Ives semakin menguat, sementara tambang lithium Bald Hill yang baru kini meningkatkan produksinya.
Ada kemungkinan tambang nikel akan dibuka kembali akibat meningkatnya permintaan komoditas untuk baterai kendaraan listrik. Philip Rixon dari perusahaan tambang setempat kepada warga di sana menjelaskan Tambang Long mungkin dibuka kembali jika pasar nikel membaik.
Seorang warga bernama Karin Karafilis telah tinggal di Kambalda selama 43 tahun. Dia meminta jika tambang dibuka kembali, haruslah mendahulukan pekerja setempat.
"Ini pernah jadi kota yang hebat. Tapi, ini tanda-tanda zaman. Harga nikel jatuh," ujarnya.
Penduduk Kambalda harus menempuh perjalanan 60 km untuk membeli bahan bakar ketika pompa bensin setempat ditutup untuk perbaikan. (ABC Goldfields-Esperance: Jarrod Lucas)
Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC Australia.