Kamis 26 Jul 2018 01:00 WIB

Tips Memulai Pertemanan di Lingkungan Baru

Proaktif dan menggunakan cara kreatif bisa membentuk pertemanan baru.

Red: Nur Aini
Berteman/ilustrasi
Foto: careergirlnetwork.com
Berteman/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Pindah ke lokasi baru bisa mengisolasi kehidupan sosial dan hal yang normal untuk berjuang mendapatkan teman baru. Meski demikian, tiga orang yang baru pindah ke kota Bundaberg di Queensland, Australia, ini memutuskan untuk proaktif dan menggunakan cara kreatif untuk menjadi bagian dari komunitas mereka.

Fotografer Amerika, Marshall Closson, pindah dari Houston, Texas ke kota pesisir kecil Moore Park, tepat di luar Bundaberg, untuk merawat ibunya yang sudah tua. Tak bisa bekerja karena pembatasan visa, ia berjuang untuk bertemu orang-orang baru dengan cara tradisional. Ia malah menikmati waktu luangnya dan menciptakan sekelompok teman baru.

Melawan rasa kesepian

Sekali dalam dua minggu, Closson menyatukan komunitas Moore Park untuk melakukan diskusi tentang seni. Ia telah mengajar kursus kritik seni kepada sekelompok orang yang beragam; dari anak-anak usia sekolah hingga lansia.

Ia mengatakan, mencari dan membentuk kelompok orang yang beragam adalah sesuatu yang sengaja dipupuknya. "Cukup mudah untuk menemukan kelompok di mana semua orang berpikir sama," kata Closson. "Tetapi penting untuk menyatukan semua usia, semua rentang kemampuan dan keterampilan, untuk bisa berkomunikasi - dunia ini cukup memecah belah."

Ia memulai kelompok untuk membantu memerangi kesepian yang ia rasakan setelah meninggalkan kelompok pertemanannya yang erat di Amerika Serikat. Closson mengatakan ia percaya bahwa kesepian adalah umum, tetapi satu-satunya obat penawar adalah keluar dan melakukan sesuatu.

"Mendirikan kelompok yang saya sukai - itu tempat yang aman - yang akan membuat kita terlibat dan tidak semua berpikir sama, adalah metode saya untuk keluar dari rumah dan keluar dari pikiran saya," katanya.

"Kadang-kadang kita perlu mematikan Facebook, atau Twitter, atau apa pun itu, dan pergi serta bertemu seseorang."

Menggunakan medsos

Konsultan bisnis, Ellie Di Fiore, telah membuktikan bahwa media sosial dapat menjadi solusi untuk kesepian. Di Fiore, menjalani sebagian besar hidupnya di Adelaide tetapi pindah ke Coral Cove di pantai Bundaberg, awal tahun ini.

Bekerja dari rumah dan tidak memiliki anak, ia tahu dirinya akan sulit untuk bertemu orang, jadi ia memutuskan menjadi proaktif secara daring. "Kami pindah ke sini pada 3 Februari," kata Di Fiore.

"Pada tanggal 8 Maret saya bertemu tiga perempuan secara daring yang sekarang saya katakan adalah teman-teman terdekat saya," katanya.

Di Fiore melanjutkan untuk membentuk komunitas online perempuan di Facebook, yang mengadakan pertemuan sosial rutin. "Saya memulai grup ‘The Real Housewives of Bundaberg’ untuk mendorong perempuan di komunitas ini agar terhubung, tidak hanya secara daring tetapi juga secara nyata dengan bertemu," katanya.

Ini bukan pertama kalinya Di Fiore menggunakan media sosial untuk mencari teman. Dua tahun lalu ketika ia pindah dengan suaminya ke Melbourne, Di Fiore juga menggunakan platform daring untuk berhubungan dengan orang-orang di lingkungan barunya.

"Di Melbourne, saya menggunakan Melbourne Exchange untuk memasang iklan untuk mengatakan 'ini adalah siapa saya'," kata Di Fiore.

"Kami memiliki seekor anjing pada saat itu [dan] saya mencari teman untuk berjalan dengan anjing saya dan minum kopi bersama."

Di Fiore mengatakan perbedaan antara kedua pengalaman itu sangat mencolok.

"Saya membutuhkan waktu sepuluh bulan untuk membentuk kelompok persahabatan di Melbourne sementara di sini saya membentuknya dalam waktu tiga minggu," katanya.

Di Fiore mengatakan grup Facebook yang ia mulai di Bundaberg telah melampaui semua harapannya. "Saya perkirakan itu mungkin 30 perempuan," katanya.

"Saya tak mengharapkannya mendekati 600, yang menjadi jumlah kami sekarang."

Di Fiore mengatakan salah satu hasil terbaik dari memulai kelompok ini telah membantu menghubungkan orang. "Beberapa perempuan merasa seperti mereka akhirnya mendapat dukungan yang mereka cari."

 

Membuat kelompok orang tua

Gabrielle Wood tahu betul apa rasanya kehilangan dukungan. Ia baru saja tinggal di Bundaberg selama beberapa bulan ketika ia hamil.

Ia akan menjadi ibu untuk pertama kalinya dan merasa gentar, terutama karena keluarga dan teman-temannya berada jauh di London. "Saya di rumah dan pasangan saya bekerja, jadi suasananya sepi," katanya.

Wood mengatakan butuh beberapa bulan untuk bertemu ibu lain karena tidak banyak kelas bayi atau peluang yang ditawarkan di Bundaberg. "Tidak ada banyak pilihan," katanya.

"Kelompok bermain tampaknya untuk anak-anak yang sedikit lebih tua. Saya menemukan bahwa pada tahun pertama itulah ketika saya benar-benar membutuhkan orang [untuk dukungan]."

Wood mengatakan ia mulai melakukan banyak permainan motorik di rumah bersama putranya Lucas, tetapi memutuskan mereka akan lebih menikmatinya jika ada orang lain yang bergabung.

Ia mulai mengundang orang-orang ke rumahnya dan melakukan kelas anak-anak untuk menikmati permainan sensorik yang berantakan dengan bahan-bahan seperti pasir, lumpur, cat, lendir dan jeli.

"Saya menyadari orang sangat menikmatinya dan mereka tidak ingin melakukannya di rumah," kata Wood.

"Karena saya tidak keberatan dengan kekacauan, saya pikir ini mungkin cara yang baik untuk membantu orang lain yang perlu bertemu orang."

Keluar dan lakukan sesuatu

Dua setengah tahun kemudian, Wood mengatakan ia sekarang merasa sangat nyaman di komunitas Bundaberg. "Saya tahu saya sekarang punya banyak orang untuk dihubungi jika kami memiliki masalah," katanya.

Wood mengatakan ia terus menjalankan kelas bermain dan telah menemukan hal itu sangat bermanfaat untuk membantu menghubungkan orang tua lain yang berada dalam posisi yang sama dengan apa yang ia alami.

Nasihatnya kepada siapapun yang mungkin mengalami isolasi setelah pindah adalah keluar dari rumah sebanyak mungkin. "Pergilah ke manapun karena selalu ada orang dalam situasi yang sama dengan Anda," katanya.

Closson setuju dengan saran ini meskipun ia mengakui itu bisa menjadi sesuatu yang membingungkan. "Terkadang yang perlu Anda lakukan adalah kebalikan dari apa yang ingin Anda lakukan."

"Sayangnya satu-satunya obat (untuk isolasi) adalah keluar dan melakukan sesuatu," katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-07-25/tips-memulai-pertemanan-baru-di-lingkungan-baru/10036098
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement