Sabtu 18 Aug 2018 16:26 WIB

PLO Desak Dunia Hentikan Tindakan Israel Tutup Al-Aqsha

Dalam sebulan, Israel telah dua kali menutup kompleks Al-Aqsha

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.
Foto: Alaa Badarneh/Antara
Warga Tepi Barat Palestina menaiki tangga untuk menlintasi tembok pemisah yang dipasang Israel untuk shalat jumat di Kompleks Al Aqsa, Jumat (8/6). Mereka dilarang memasuki Yerusalem berdasar batas umur minimal yang boleh memasuki Al Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi menyerukan masyarakat internasional melakukan intervensi terhadap tindakan Israel menutup Masjid Al-Aqsha pada Jumat (17/8).

Dikutip laman Anadolu Agency, Ashrawi secara khusus mendesak negara-negara Arab mengambil perannya untuk menghentikan tindakan Israel menutup Al-Aqsha bagi umat Muslim di Yerusalem. Ia menilai dunia Islam perlu berperan dalam masalah ini.

Pasukan keamanan Israel menutup semua gerbang Masjid Al-Aqsha pada Jumat malam waktu setempat. Hal itu dilakukan dengan dalih terdapat seorang warga Palestina yang berusaha menusuk seorang perwira polisi. 

Menurut laporan Haaretz, warga Arab-Israel berusia 30 tahun dicurigai mencoba menikam seorang perwira polisi Yerusalem di gerbang Al-Majlis pada Jumat sore. Ia seketika ditembak mati oleh pasukan Israel. 

Baca juga, Palestina Kecam Penutupan Al-Aqsha

Menjelang malam, pasukan Israel memutuskan menutup semua gerbang kompleks Al-Aqsha. Penutupan itu tak pelak memicu protes dari jamaah masjid. Mereka berkerumun di depan Gerbang Singa (Bab Al-Asbat) untuk tetap menunaikan salat isya. Namun pasukan Israel membubarkan mereka secara paksa dengan menggunakan granat kejut. 

Namun, belakangan pasukan Israel mengizinkan beberapa pejabat Palestina untuk shalat di Al-Aqsha. Dalam 30 hari terakhir, Israel telah dua kali menutup kompleks Al-Aqsha. 

Direktur Masjid Al-Aqsha Sheik Omar Kiswani mengatakan tindakan Israel menutup Al-Aqsha dengan sewenang-wenang merupakan hal berbahaya. "Ini adalah langkah yang sangat berbahaya. Ini adalah bukti nyata dari tujuan Israel yang kotor untuk menutup Al-Aqsha bagi Muslim," katanya. 

Ia menilai, negara-negara Arab telah mengabaikan kejadian-kejadian di sekitar Al-Aqsha dan Palestina bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sana. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement